Bahasa Arab sebagai bahasa asing di Indonesia, sudah banyak dipelajari di lembaga-lembaga pendidikan formal dan informal. Kebutuhan akan pembelajaran bahasa Arab yang baik bagi masyarakat Indonesia- yang mayoritas muslim- tidak terlepas dari kebutuhan akan informasi sumber-sumber otentik agama, disamping tujuan-tujuan lainnya. Namun pada kenyataannya, proses pembelajaran bahasa Arab khususnya di tingkat pemula masih belum maksimal, terutama dalam penggunaan kamus. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya peserta didik yang masih kesulitan dan kebingungan dalam mencari arti kata yang terdapat di dalamnya. Kesulitan yang dapat diidentifikasikan adalah kekurangmampuan peserta didik untuk mengklasifikasikan morfem dasar ataupun morfem yang telah mengalami proses afiksasi. Ketepatan dalam menentukan kata dasar (root word) pada kamus-kamus tersebut akan berpengaruh besar pada ketepatan dan kebenaran arti kata yang dicari, dengan demikian pembelajaran bahasa Asing akan berjalan dengan optimal dan maksimal. Mengacu pada permasalahan tersebut, Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema  Pelatihan Pencarian Akar Kata Dalam Kamus Luring dan Daring Arab-Arab dan Arab-Indonesia Melalui Pengenalan Konsep Trilateral dan Quadiliteral Roots Pada Siswa MAN Karanganyar secara daring melalui platform Google Meet. Pengabdian yang dilaksanakan merupakan kegiatan pelatihan dasar cara mencari arti kata dalam kamus. Berdasarkan dari analisis permasalahan yang dirasakan oleh mitra, bahwa sebanyak 83,3 % siswa masih kesulitan dan merasa belum mengetahui cara menggunakan kamus Arab-Indonesia. Oleh karena itu, pengabdian ini memprioritaskan dan mengenalkan kepada mereka cara efektif dan cepat untuk menemukan arti dari sebuah kata bahasa Arab dalam kamus. Pengabdian ini diikuti oleh 36 siswa kelas X MAN Karanganyar dan dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 29 Agustus 2020 pukul 07.00 sampai 08.00 WIB secara daring melalui platform WA forum. Di samping itu, tim pengabdian juga membuat video pelatihan yang dibagikan melalui WAG pelatihan kamus Arab-Indonesia dan Arab-Arab. Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5 September 2020 pada jam yang sama melalui platform google meet. Dari pelatihan ini, para siswa mendapatkan beberapa materi dasar tentang kamus, seperti definisi kamus, beberapa istilah yang digunakan dalam kajian keAraban, fungsi-fungsi kamus, macam-macam kamus, dan dua metode yang sangat mudah dalam menemukan arti kata yaitu pertama mengembalikan semua bentuk kata yang dicari ke bentuk dasarnya. Dalam bahasa Arab, sebagian besar root kata terbentuk dari tiga huruf atau empat huruf saja. Kedua, mengidentifikasi huruf-huruf tambahan (afiks) pada kata dalam bahasa Arab yang terdiri dari س- ا- ل- ت –م –و-ن –ي-ه (dapat disingkat menjadi سالتمونيه).  Namun demikian, hal yang perlu dan penting dalam penerapan metode adalah kesiapan para siswa. Adapun kesiapan yang dimaksud adalah kemauan mereka untuk berlatih secara bertahap dalam penggunaan kamus disertai penguasaan mereka terhadap ilmu-ilmu dasar bahasa Arab beserta kaidah-kaidahnya. Sehingga nantinya, proses pembelajarannya akan berjalan dengan baik dan tujuan utama dari pelatihan ini akan tercapai. [AA]

Oleh: Kinanti Ayu Ramadhan* Virus corona menghantui penduduk bumi, penyebarannya di berbagai negara semakin bertambah. Menjaga imunitas tubuh diperlukan guna terhindar dari paparan virus corona. Menjaga kebersihan, olahraga teratur, menjaga pola makan, istirahat yang cukup, kurangi stres berlebih, serta mengonsumsi suplemen vitamin merupakan langkah dalam menjaga daya tahan tubuh. Penyebaran virus corona di berbagai dunia kian meningkat, baik dari jumlah kasus maupun korban jiwa. Larangan untuk tidak beraktivitas di luar rumah salah satu pencegahan penyebaran mata rantai Covid-19. Selain itu, menjaga imunitas tubuh yang baik akan mencegah tubuh dari infeksi virus dan bakteri.  Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio mengatakan bahwa ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imun atau daya tahan tubuh saat pandemi virus corona. Belum ditemukannya vaksin untuk mencegah virus corona, hal ini membuat masyarakat panik. Namun, masyarakat tak perlu risau, pasalnya virus ini tidak mudah masuk pada orang dengan sistem imun tubuh yang kuat. Sebenarnya ada berbagai cara meningkatkan daya tahan tubuh. Semuanya bisa langsung dipraktikkan tanpa perlu repot. Nah, buat kamu yang ingin menerapkan gaya hidup sehat, berikut cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menjaga Kebersihan Cara meningkatkan imunitas tubuh yang utama ialah dengan selalu menjaga kebersihan diri. Kulit merupakan lapiran terluar dari tubuh. Kita harus menjaga kebersihan agar kuman yang hidup dan menempel di kulit tidak ikut masuk ke dalam tubuh, atau menempel melalui makanan yang hendak dikonsumsi. Salah satu langkah yang paling mudah untuk menjaga kebersihan adalah selalu mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dengan sabun. Contohnya, mencuci tangan sebelum makan, mengolah makanan, memasak, dan setelah menggunakan toilet. Menjaga Pola Makan Mungkin sebagian dari kamu ada yang tidak doyan makan sayur dan buah. Namun, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kamu disarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Dokter juga merekomendasikan pasien untuk lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur yang kaya nutrisi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Dengan begitu, kamu jadi tidak mudah sakit. Di dalam sayur dan buah terdapat kandungan vitamin dan mineral yang memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga mampu melawan virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit.  Olahraga Teratur Cara meningkatkan daya tahan tubuh berikutnya adalah dengan berolahraga. Tidak hanya berguna untuk kesehatan, tetapi olahraga baik untuk melepas stres dan melancarkan sirkulasi darah di dalam tubuh. Namun, bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, perlu memerhatikan kondisi tubuh dan jangan memaksakan diri. Hindari berolahraga terlalu sering, kurangi melakukan jenis olahraga yang butuh banyak energi, dan batasi durasi berolahraga. Berkonsultasi dengan dokter juga bisa menjadi salah satu langkah dalam memilih jenis olahraga yang bisa dilakukan. Dengan ini, aktivitas fisik yang dijalani akan sesuai dengan kondisi tubuh. Istirahat yang Cukup Kondisi saat ini masyarakat diwajibkan untuk bekerja di rumah. Kalau terus-terusan diforsir, tubuh jadi lelah dan rentan terkena penyakit. Demi menjaga daya tahan tubuh, sebaiknya sisihkan waktu untuk istirahat. Pastikan setiap hari tubuh mendapat kesempatan istirahat yang cukup. Jam tidur adalah yang paling penting, karena tubuh manusia dewasa setidaknya membutuhkan waktu 7-8 jam untuk tidur setiap harinya.  Kurangi Stres Berlebih Padatnya rutinitas sehari-hari tak jarang memicu stres. Misalnya seperti berpikiran lebih dalam menyelesaikan pekerjaan. Mulai sekarang hindari penyebab stres tersebut, karena sistem imun akan bekerja maksimal jika tubuh dan pikiran dalam keadaan rileks. Ada banyak cara menghilangkan stres, seperti makan coklat, meditasi, main dengan hewan peliharaan, atau menonton film. Mengonsumsi Suplemen Mengonsumsi suplemen sebagai cara meningkatkan daya tahan tubuh di tengah tingginya angka penyebaran virus corona. Suplemen bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan imunitas tubuhmu guna melengkapi pola makan sehari-hari yang mungkin kurang bernutrisi. Semakin lengkap vitamin yang ada di dalam tubuh, maka semakin prima juga sistem kekebalan tubuhmu. Biasanya, orang yang memiliki sistem imun rendah akan butuh suplemen vitamin. Tetapi, dokter juga bisa merekomendasikan suplemen vitamin lainnya sesuai kebutuhan. Tidak hanya menjaga, tetapi meningkatkan daya tahan tubuh juga penting loh. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, sistem imunitas atau daya tahan tubuh memegang peran penting dalam menjaga kesehatan. Maka dari itu, kita harus menjaga imunitas tubuh supaya tidak mudah terserang penyakit, terutama terhindar dari penularan virus corona yang semakin hari semakin tinggi jumlah penderitanya. Upaya yang telah dijelaskan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini guna meningkatkan imunitas tubuh. Seseorang dengan imunitas yang rendah dianjurkan melakukan langkah-langkah tersebut. *) Penulis adalah mahasiswa Sastra Arab angkatan 2018.

Oleh: Ritcia Antoni* Dia adalah Sultan Muhammad II, adalah Sultan Utsmani ke -7 dalam sisilah keturunan keluarga Utsman. Muhammad II memiliki gelar Al-Fatih dan Abu Al-Akhirat. Memiliki kepribadian kuat menggabungkan kekuatan dan keadilan yang membuatnya menjadi sosok legenda sejarah umat Islam yang sangat populer setelah berhasil menaklukkan Kota Konstantinopel ke tangan umat muslim pada tahun 1453M. Sosok Sultan Muhammad II merupakan seorang Khilafah Utsmaniyah, memerintah hampir selama tiga puluh tahun yang diwarnai dengan kemuliaan dan kebaikan bagi kaum muslimin. Ia memiliki amanah menjadi Sultan Utsmani setelah menggantikan ayahnya Muhammad 1 yang telah wafat pada tanggal 16 Muharram 855 H, bertepatan dengan  18 Februari 1451 M. Ketika itu Muhammad II masih memiliki umur menginjak 22 tahun. Sejak masa kecilnya memiliki keunggulan dalam menyerap dan menangkap ilmu pengetahuan. Ia memiliki pengetahuan yang luas, khususnya dalam bidang Bahasa, serta memiliki kecenderungan besar terhadap buku-buku sejarah. Inilah yang membuatnya menjadi sosok seorang pemimpin pasukan muslimin yang memiliki keahlian urusan manajemen, administrasi negara, penguasaan medan dan ahli strategi perang. Keunggulan akhlaknya terhadap Syariat Islam membuatnya memiliki sikap bijaksana, pemberani, suka memberi, dan rela berkorban, demi membela akidah dan syariat. Semua itu dilakukan dengan mengharapkan pahala dari Allah. Keteguhan Hati dan Keberanian Sultan Al-Fatih terjun sendiri ke medan laga dan berperang melawan musuh dengan pedangnya sendiri. Dalam peperang di wilayah Balkan, tantara Utsmani berhadapan dengan tentara Bughanda yang bersembunyi di balik pepohonan yang rapat. Pasukan Utsmani yang melihat mocong meriam yang diarahkan dari pepohonan seketika melakukan tiarap karena posisi tertahan dari serangan mengejutkan tersebut. Kemudian sang Sultan lalu berteriak dengan lantang “Wahai pasukan Mujahidin, jadilah kalian tentara Allah, dan hendaklah ada dalam dada kalian semangat Islam yang membara”. Kemudian ia memegang tameng dan menghunuskan pedangnya, serta segera memacu kudanya ke arah paling depan tanpa menoleh kepada apapun. Tindakannya ini memunculkan semangat jihad yang membara, kemudian semua pasukan bergerak dengan gemuruh takbir menyusul komandan tertingginya tersebut. Pasukan Utsmani berhasil mempora-porandakan pasukan Bughanda serta berhasil memenangkan peperangan. Keikhlasan Sesungguhnya dalam banyak sikap yang diabadikan dalam perjalanan sejarah Sultan Al-Fatih, tampak keutamaan sikap keikhlasannya, kedalaman iman, serta akidah lurus. Dalam sebuah syair dia berkata: Niatku: Taat kepada perintah Allah, “Dan Hendaklah kalian berjihad di jalan-Nya (Al-Maidah: 35)Wa Hamasi (semangatku): Adalah mengeluarkan semua upaya untuk mengabdi pada agamaku, agama Allah.‘Azmi (tekadku): Saya akan buat orang-orang kafir bertekuk lutut dengan bala tentaraku, berkat kelembutan Allah.Jihadi (Jihadku): Adalah dengan jiwa raga dan harta benda. Lalu apa makna dunia setelah ketaatan kepada perintah Allah.Wa Tafkiri (pusat pikiranku): Terpusat pada kemenangan yang datang dari rahmat Allah.Asywaqi (Kerinduanku): Perang dan perang ratusan ribu kali untuk mendapatkan ridha Allah.Wa Raja’I (Harapanku): Adalah pertolongan Allah, dan kemenangan negara inni atas musuh-musuh Allah. Disiplin Berilmu Orang tua Sultan sudah memperhatikan dirinya sejak masa kecil. Ia tunduk akan aturan gurunya Syaikh Aaq Syamsuddin ulama ahli pada masanya. Ia mempelajari Al-Quran, hadis, fiqih, dan ilmu modern seperti berhitung, falak, sejarah, pendidikan kemiliteran, baik secara teori maupun praktik. Dampak dari pendidikan yang ia terima, tampak sekali dalam orientasi peradaban, politik dan kemiliteran. Sultan menguasai tiga bahasa dengan sangat baik yang tidak mungkin bagi seseorang yang berpendidikan di masa itu tidak menguasainya, yakni Bahasa Arab, Persia, dan Turki. Ia juga dikenal sebagai seorang penyair dan dia mengarang kumpulan puisi dalam Bahasa Turki. Menjunjung Tinggi Keadilan Sultan telah berinteraksi dengan Ahli Kitab sesuai dengan syariat Islam dan memberikan pada mereka hak-hak beragama. Ia tidak pernah melakukan perlakuan jahat pada seseorang pun dari kalangan Nasrani. Bahkan sebaliknya ia menghormati para pemimpin mereka dan berbuat baik kepada mereka. Baginya keadilan sebagai pondasi kekuasaan. Cerdas Kecerdasan Sultan Al-Fatih terlihat jelas dari ide cemerlang untuk memindahkan kapal-kapal dari pangkalan menuju wilayah Tanduk Emas. Dengan cara menarik kapal-kapal tersebut ke daratan dengan diluncurkan di atas kayu-kayu yang telah diberi minyak dan lemak. Hal ini dilakukan untuk menghindari pantauan pasukan Geneva di Galata, sedangkan jarak kedua Pelabuhan adalah sejauh tiga mil. Medan yang ia melewati bukanlah dataran rendah melainkan perbukitan, dengan taktiknya ia memberi arahan meratakan tanah kemudian menyiapkan papan kayu yang disusun dengan lapisan minyak, kemudian kapal-kapal itu ditarik dan melewati perbukitan. Pekerjaan ini merupakan ide cemerlang pada masa itu. Yang mengagumkan adalah kecepatan berfikir dan kecepatan beraksi, satu hal yang menunjukan kecerdasannya. Kemauan Kuat dan Gigih Tatkala Sultan mengirimkan utusan untuk Konstantinopel untuk menyerahkan wilayahnya dengan jaminan tidak akan mendapatkan gangguan apa-apa, Raja Konstantinopel kemudian menolak dan akan mempertahankan wilayahnya. Kemudiaan Al Fatih memberikan jawaban “Baiklah, dalam jangka waktu dekat akan ada singgasana untukku di Konstantinopel atau aku akan terkubur bersama puing-puingnya”. Sikap yang juga tampak, Ketika pasukan Byzantium membakar benteng bergerak yang terbuat dari kayu, jawaban yang Sultan katakan : “Besok akan kami buatkan empet benteng semisal itu sebagai penggantinya”. Sikap ini menunjukan kemauan keras dan kegigihan dalam mencapai apa yang menjadi targetnya. Tanpa kegigihan tersebut rencana-rencana besar sulit akan terealisasi. Sungguh banyak pelajaran yang bisa diambil dari Sultan Muhammad Al Fatih, penerapan syariat Islam dalam sebuah kepemimpinan masyarakat ataupun sebuah bangsa bisa membawa keadilan dan kesejahteraan bersama. Setiap bangsa yang berusaha menerapkan ajaran Allah yang Maha Agung akan memperoleh hasil yang agung. Dan buah dari penerapan ini adalah gampang dilihatnya pada individu-individu, pemerintah, dan negaranya. Kemenangan gemilang dalam perjalanan umat Islam akan Allah berikan kepada siapa saja yang ikhlas berbuat demi menjalankan perintah Tuhannya, demi agama, menegakkan Syariah, serta mensucikan jiwanya. Maka dari itu kemenangan tidak bisa diperoleh kecuali dari mereka yang memenuhi syarat-syaratnya, sesuai Syariat Allah dan Sunnah-Nya. *) Penulis adalah mahasiswa Sastra Arab angkatan 2017.

Oleh: Hafis Muzakkir* Belajar dari Kepergian Sosok Raja yang Tidak Memiliki Keturunan dan Juga Raja Terlama yang Menjabat di Kesultanan Oman Sayyid Qaboos bin Sa’id Al Bu Sa’id atau biasa disapa Sultan Qaboos adalah salah seorang raja yang bisa dikatakan terlama di negeri Oman dan bahkan mencakup di dunia Arab. Ia, merupakan raja yang sangat dicintai rakyatnya disisi lain yang menyebabkan ia dinobatkan menjadi raja terlama. Hidup Sultan Qaboos dimulai saat ia dilahirkan pada 18 November 1940 di Salalah, Oman dari orang tua yang bernama Sa’id bin Taimur dan Mazoon Al-Mashani. Beranjak dewasa, Sultan Qaboos banyak menghabiskan waktunya di Britania Raya Inggris sebagai seorang penuntut ilmu di Akademi kemiliteran yang dilanjutkan sebagai Anggota Militer sementara di Britania Raya. Tak lama kemudian setelah itu, ia kembali ke bumi asalnya yaitu Oman pada tahun 1966. Kisah demi kisah berjalannya waktu Sultan Qaboos menjadi tahanan virtual ayahnya setelah kepulangannya dari Britania Raya atau Inggris Raya. Berawal dari hal itu Sultan Qaboos berkeinginan mengambil tahta ayahnya dalam hal kepemimpinan kerajaan Oman. Tepat pada tahun 1970 tiga tahun setelah ia dipenjara oleh ayahnya ia naik tahta dengan mengkudeta ayahnya sendiri dengan dukungan dari Inggris. Ia mengkudeta ayahnya karena pada masa pemerintahan ayahnya Oman menjadi negara yang tertututup banyak kebijakan yang tidak sesuai menurutnya. Kemudian dari naik tahtanya Qaboos negaranya dinamai sebagai Kesultanan Oman yang mana ini menjadi awal Sultan Qaboos memulai kisahnya. Lika-liku dan dinamika Sultan Qaboos tergambar sebagai kisah yang unik saat pertama kali ia menjadi Sultan di Kesultanan Oman. Ia di uji dalam segi kepemimpinan saat ia menghadapi pemberontakan bersenjata dari kaum Komunis di Yaman Selatan, yaitu Pemberontakan Dhofar. Dari kasus ini di sebut sebagai penguasa atau pemimpin kuat nan cerdas karena ia dengan cepat mengalahkan serangan tersebut atas bantuan beberapa negara. Qaboos acap kali disebut sebagai orang yang karismatik dan visioner, Qaboos juga seorang penguasa absolut dan semua suara yang berbeda pendapat dibungkamnya dengan banyaknya terobosan positif yang ia persembahkan untuk rakyat dan negaranya. Salah satu terobosan jangka panjang Qaboos yang amat sangat bermanfaat ialah membangun masjid di wilayah Bausher muhafazah Muscat pada tahun 1992. Dalam hal ini jauh sebelum itu, ia juga sudah membuat masjid sederhana di Muscat. Tahun 1992 itu ia meminta dibuatkan rancangan untuk masjid terbesar di dunia. Masjid tersebut dibuat berdasarkan seni dan arsitektur Islami yang terbaik yang bukan hanya dari satu negara atau satu tradisi Islam saja tapi dari seluruh aliran seni arsitektur keislaman. Dia pernah mendamaikan Iran dan Amerika Serikat di zaman kepemimpinan Obama. Ia mengadakan pembicaraan rahasia yang mempertemukan keduanya hingga lahir kesepakatan soal program nuklir di Iran. Letak geografis Oman yang berada di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, memungkinkan Qaboos tampil menjadi tokoh diplomatik yang bijaksana dan diperhitungkan. Ia juga menjadikan minyak dimana merupakan kekayaan di negerinya untuk memajukan Oman. Ia juga membangun jalan, rumah sakit, sekolah, dan berbagai infrastruktur modern di sepenjuru negeri untuk meningkatkan kualitas hidup rakyatnya. Upaya-upaya inilah dianggap berhasil sehingga membuat sosoknya sangat dihormati. Dibalik kisahnya yang begitu menkjubkan dalam memerintah dan berkuasa di Oman, ia mempunyai keunikan yang mana ini jarang sekali dimiliki mayoritas raja-raja Arab sebelumnya. Oman ialah negara yang bersistem kerajaan dengan bentuk pemerintahan monarki absolut. Dari bentuk monarki absolut ini nantinya pasti dalam hal peralihan estafet kekuasaan harus diteruskan oleh anak cucu dari raja tersebut. Akan tetapi Kesultanan Oman berbeda ketika Sultan Qaboos menjabat sebagai raja di kesultanan Oman karena jika nantinya estafet kepemimpinan ini ingin diteruskan maka harus ada penggantinya yang merupakan anak cucu Sultan Qaboos sedangan Qaboos sendiri dikabarkan tidak memiliki anak maupun keturunan. Berangkat dari hal di atas masalah tersebut menjadi hal yang rumit di pecahkan ketika awal tahun 2020 segenap masyarakat Oman berkabung atas kepergian raja mereka yang amat dicintai. Tepat pada 10 Januari 2020 Sultan Qaboos menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggalkan seluruh tahta kerajaan yang dulu ia miliki. Kini istilah penguasa terlama di Arab telah menjadi istilah yang akan tertulis di buku sejarah sejak kepergian Sultan Qaboos. Maka dari sinilah benar adanya bahwa yang dikatakan oleh para jurnalis dan seluruh para pemimpin negara benar benar kehilangan sosok raja bijaksana nan cerdas bagi bangsa Oman. *) Penulis adalah mahasiswa Sastra Arab angkatan 2017.

Salah satu unsur penting dari Tri Dharma perguruan tinggi adalah “pengabdian masyarakat”. Kegiatan ini merupakan sebuah wadah dimana dosen dapat menerapkan gagasan-gagasan dan kajian ilmiah yang selama ini didapatkan dari hasil penelitian di kampus untuk diterapkan kepada masyarakat atau mitra pengabdian. Dengan demikian, hilirisasi hasil penelitian yang bersumber dari kampus dapat diimplementasikan secara optimal kepada masyarakat. Salah satu hasil penelitian yang diimplementasikan kepada masyarakat adalah “Pemanfaatan Korpus Al-Quran (Quranic Arabic Corpus) dalam Pembelajaran Bahasa Arab”. Kegiatan ini dilakukan secara daring dengan menggunakan platform ZOOM oleh Tim P2M LPPM Research Group (RG) Bahasa dan Sastra Arab, Prodi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Tim ini beranggotakan tiga orang dosen prodi Sastra Arab, FIB UNS, yaitu Muhammad Yunus Anis, S.S., M.A., sebagai ketua pengabdian masyarakat dan Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., dan Muhammad Farkhan Mujahidin, S.Ag. M.Ag., sebagai anggota Tim Pengabdian masyarakat dengan dibantu oleh beberapa mahasiswa Prodi Sastra Arab. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermitra dengan MAN 1 Sragen dan SMA 4 Muhammadiyah, Andong, Boyolali. Pada hari Sabtu, 12 September 2020, kegiatan ini dilaksanakan secara daring dengan peserta sejumlah 97 orang yang hadir secara daring melalui platform ZOOM. Untuk peserta guru bahasa Arab dari wilayah Solo Raya dan Jawa Tengah dikoordinasi oleh ibu Haryati, S.S.  (guru bahasa Arab di MAN 1 Sragen, dan ibu Rosi Dwi Sovani, S.S (guru bahasa Arab di MIN 2 Pati). Kedua guru bahasa Arab tersebut merupakan alumnus dari Prodi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, yang ikut membantu dalam acara pelatihan ini. Adapun peserta yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dikoordinasi oleh ibu Alistianatin Naimah, S.S (guru bahasa Arab di MTsN 6 Sleman). Menurut Anis, sebagai ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Program Pengabdian Masyarakat Mandiri Aktif tahun 2020 menitikberatkan pada kesimpulan bahwa korpus Al-Qur’an memiliki relasi yang cukup dekat dengan pembelajaran bahasa Arab pada enam hal kajian penting yaitu: (1) memperkaya kosa kata peserta didik (word by word) berlandaskan pada kosa kata yang bersumber dari Al-Qur’an, (2) mengembangkan kajian penyusunan kamus bahasa Arab, khususnya dalam bidang Leksikologi dan Leksikografi, (3) mengembangkan pembelajaran Nahwu dan Sharaf (syntactic treebank), (4) mengembangkan pembelajaran dan penelitian penerjemahan Arab, khususnya dari kajian teknik, metode dan ideologi penerjemahan, (5) mengembangkan kajian gramatika al-Qur’an, dan (6) melakukan kajian ontologi berbasis korpus al-Qur’an. Apabila pengabdian masyarakat ini dapat dilanjutkan pada tahun selanjutnya maka program pengabdian ini akan diarahkan pada kemampuan para guru bahasa Arab dalam menyusun KORPORA (building a corpus). Setiap guru bahasa Arab setidaknya dapat menyusun korpus dan konkordansi sendiri secara mandiri, sehingga setiap guru bahasa Arab akan memiliki big data pribadi dari kajian pembelajaran bahasa Arab yang telah dilakukan, baik berupa data lisan dan tulis, seperti dalam pembelajaran percakapan bahasa Arab dan menulis kreatif bahasa Arab. Alat yang paling sederhana dalam menyusun korpus (building corpus) secara mandiri adalah AntConc dan Sketch Engine. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat respon yang cukup baik dan aktif dari para peserta pengabdian masyarakat. Besar harapan dari para penyelenggara acara dan peserta agar kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat ikut serta dalam mengembangkan kemajuan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, khususnya di era digital ini. [MYA]

Dalam rangka reakreditasi Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyelenggarakan asesmen lapangan (AL) secara daring melalui Zoom Cloud Meeting, Senin-Selasa, (21-22/9/2020). AL virtual dilaksanakan sehubungan dengan kondisi pandemi yang tidak memungkinkan pelaksanaan AL secara tatap muka. Asesmen dipimpin dua orang asesor BAN-PT, Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.A. (Universitas Pendidikan Indonesia) dan Prof. Dr. H. Sugeng Sugiyono (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga). Dalam pembukaan AL, Senin (21/9), Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa Prodi Sastra Arab memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya memiliki kerja sama internasional yang baik dan berkelanjutan, pengajaran bahasa Arab berbasis kebudayaan nasional dan lokal Jawa, dan pembelajaran yang terfokus menjadi empat peminatan, yaitu: Linguistik Arab, Sastra Arab, Penerjemahan, dan Kebudayaan Timur Tengah. Prof. Jamal juga merespons positif Angka Efisiensi Edukasi (AEE) Prodi Sastra Arab yang tinggi di atas 70%, bahkan tertinggi di Fakultas Ilmu Budaya. AEE adalah indikator yang menunjukkan angka kelulusan mahasiswa dan penyerapan lulusan oleh dunia kerja. Pelaksanaan AL berjalan baik selama dua hari. Pada penutupan AL, kedua asesor mengapresiasi tim internal Prodi dan Fakultas yang telah mempertanggungjawabkan penyusunan borang dengan baik. “Saya melihat seluruh dosen dan pimpinan fakultas juga universitas hadir. Hal tersebut menunjukkan keseriusan Prodi Sastra Arab dan UNS dalam pelaksanaan AL ini,” ujar Prof. Yayan. Selain itu, Prof. Sugeng pun memuji para dosen Prodi Sastra Arab yang relatif masih muda. “Saya lihat dosen-dosen Sastra Arab UNS masih muda-muda. Bahkan, saya lihat beberapa murid saya. Hal tersebut sangat positif karena para dosen ini yang akan membawa kemajuan untuk Prodi di masa yang akan datang,” ujar Prof. Sugeng menguatkan. Di akhir penutupan AL, Kepala Prodi Sastra Arab, Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Ph.D. mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan AL, baik pimpinan UNS, LPPMP, FIB, para mahasiswa, alumni, pengguna alumni, pemangku kebijakan, dan masyarakat umum. Tidak ada harapan yang lebih besar bagi seluruh civitas akademika, kecuali mendapatkan hasil AL yang maksimal, yaitu akreditasi “A” (unggul). [rsn]