Tag Archives: Universitas Sebelas Maret

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret Surakarta merupakan perlaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini sebagai bentuk mahasiswa kepada masyarakat dengan terjun langsung ke lapangan untuk membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas. Program KKN UNS dilaksanakan di berbagai daerah, salah satunya di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar oleh Kelompok 110 dari Prodi Sastra Arab. Program Kerja Kelompok 110 berfokus pada bidang pendidikan. Salah satu program kerja utamanya adalah peningkatan kemampuan siswa MI Muhammadiyah Gemolong dalam menguasai perangkat komputer terutama laptop serta software microsoft word dan google document. Program ini dilaksanakan mengingat kurangnya pengetahuan dan kemampuan siswa dalam penggunaan PC/Laptop serta kurangnya pengetahuan tentang microsoft word dan google document. Mengingat sekarang merupakan era teknologi di mana semua aktivitas manusia tidak terlepas dari teknologi gawai maupun komputer termasuk dalam dunia pendidikan. Program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 31 Juli hingga 9 Agustus dengan sasaran siswa kelas 4 hingga kelas 6 di kelas masing-masing. Siswa siswi MI ini begitu antusias dalam mengikuti pelatihan karena tidak adanya fasilitas PC/Laptop di sekolah maupun di rumah yang bisa mereka gunakan untuk belajar. Akmal Hanif, selaku Ketua Kelompok 110 mengungkapkan bahwa siswa MI Muhammadiyah Gemolong masih sangat terbatas pengetahuannya seputar penggunaan PC/Laptop padahal sekarang merupakan era digital. Untuk itu pelatihan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan bekal dasar kepada siswa siswa dalam penggunaan PC/laptop sejak dini. Sehingga tidak terjadi gap teknologi ketika memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Kelompok 110 beraggotakan 10 orang mahasiswa yang berasal dari Prodi Sastra Arab. Mereka melaksanakan kegiatan KKN di Desa Krendowahono selama kurang lebih 45 hari dari bulan Juli hingga Agustus 2023. Program yang dilaksanakan adalah seputar pengembangan pendidikan melalui optimalisasi penggunaan teknologi digital kepada masyarakat terutaman anak-anak. Di MI Muhammadiyah Gemolong mereka juga turut membantu pengajaran mata pelajaran Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam. Hadirnya mahasiswa KKN di sekolah ini di sambut antusias oleh para guru dan siswa. Menambah warna dan semangat baru dalam pembelajaran siswa siswi di kelas. Hani, salah satu anggota KKN mengungkapkan, “mata pelajaran Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa MI Muhammadiyah Gemolong. Hadirnya kami di sini untuk memotivasi anak-anak bahwa pelajaran Bahasa Arab begitu mudah dan menyenangkan”. Selain mengadakan program utama, Kelompok KKN ini juga melaksanakan program kerja tambahan berupa sosialisasi anti bullying akibar maraknya praktik bullying di lingkungan sekolah. Program ini dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2023 di mushola sekolah. Anak-anak diberi pengetahuan seputar bullying dan bahayanya. Terakhir siswa siswi diajak untuk bersama-sama menghilangkan praktik bullying di lingkungan sekolah dengan memberikan cap tangan sebagai simbol dukungan kepada pemberantasan bullying. Hendro Purnomo, selaku Kepala Madrasah memberikan sambutan positif dengan program-program yang telah di laksanakan di MI Muhammadiyah Gemolong. “Hadirnya mahasiswa ini sangat membatu pengajaran guru-guru dan menambah semangat siswa siswi. Mengingat mahasiswa memiliki semangat dan inovasi yang tinggi”. Selain di madrasah, Kelompok 110 juga melaksanakan programnya di masyarakat seperti mengajar TPQ, mengisi kegiatan keagamaan, mengikuti kegiatan perayaan HUT RI, dan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat seputar dampak positif dan negatif penggunaan teknologi. Dan Akhirnya, kegiatan KKN Desa Krendowahono ditutup dengan pelaksanaan pengajian akbar bersama dengan 400 perserta dari masyarakat pada tanggal 26 Agustus 2023. [fero]

SURAKARTA – Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pelatihan Toafl (Test of Arabic as Foreign Language). Tim tersebut terdiri dari Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Abdul Malik, S.S., M.Hum., Dr. Khabibi Muhammad Luthfi, S.S., M.Hum., dan Dr. Arifuddin, Lc., M.A. Semua anggota tim merupakan dosen Program Studi (Prodi) Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya UNS. Pelatihan dimulai sejak awal Agustus dan berakhir awal November (8/11). Peserta pelatihan adalah guru dan tenaga pengajar boarding school SMP Islam Al Hadi. Pelatihan dilaksanakan secara hybrid learning dengan metode eklektik. Untuk daring melalui aplikasi Zoom, dan luring, di SMP Islam Al Hadi, di Jalan Raya Solo Tawangmangu KM 9.5 Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Sementara ujian Toafl dikerjakan secara online dengan model Internet Based Test (IBT). Eva Farhah, Kepala Prodi sastra Arab menjelaskan, pelatihan terhitung sukses karena sesuai target. “Rerata skor Toafl sebelum pelatihan dari peserta adalah 422, terendah 333 dan tertinggi 513. Setelah pelatihan rerata mencapai 507, terendah 367, dan tertinggi 597. Secara umum 56,25 % peserta mencapai skor di atas 500,” imbuhnya. Ulfa Nurul Amanah, peserta dengan skor terbaik, mengucapkan terima kasih kepada para tutor. Ia bahagia karena telah diberikan tips dan trik yang jitu hingga mengerjakan Toafl terasa mudah. Sementara Riyan Wik Irawan, S.Pd. dalam sambutan penutupan, berharap, ke depan, kerja sama antara SMP Islam Al Hadi dan Prodi Sastra Arab UNS tetap berlanjut dalam bentuk lain. Tidak hanya pelatihan Toafl, melainkan pelatihan bahasa Arab secara umum. Riyan juga berdoa dan berterima kasih kepada tim. “Semoga (pelatihan ini) dapat menjadi amal jariah bagi bapak dan ibu karena ilmu (Toafl) yang sudah diajarkan akan disalurkan kepada 1000 siswa kami,” ucapnya. Sumber: Infojateng.id

Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan pelatihan penerjemahan puisi Arab di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Pelatihan tersebut merupakan pelaksanan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi. Puisi yang dipilih adalah puisi jenis multazam karya-karya Al-Mutanabbi yang terdapat pada kanal yotube . Puisi jenis multazim dipilih karena keindahan bentuk dan bunyinya yang tercermin pada keteraturan rima, irama dan metrum. Selain itu, memahami puisi multazam juga sangat membantu dalam mendalami kaidah ilmu Arudh wa qawafiTim pengabdian kepada masyarakat yang terlibat adalah Suryo Ediyono (ketua tim) beserta para anggotanya yaitu Abdul Malik, Ahmad Jazuli, Alif Al Hilal Ahmad dan Siti Muslifah. Semuanya adalah dosen di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret. Peserta pelatihan terdiri dari 12 siswa kelas IX dan 1 orang ustadzah pendamping Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Pelatihan ini dilakukan secara luring, bertempat di bangunan sekolah madrasah Mu’allimaat, Jl. Suronatan NG II/653 Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta. Pelatihan dilakukan murni secara luring sesuai dengan permintaan mitra. Karena peraturan tatap muka terbatas, maka tutor yang diutus hanya dua orang yaitu Abdul Malik dan Ahmad Jazuli. “Sejauh ini pelatihan sudah berakhir pada tanggal 3 November 2021, namun kami berharap akan ada tahapan berikutnya mengingat ketertarikan siswa terhadap penerjemahan puisi karena materi semacam ini memang belum secara khusus diwadahi dalam kurikulum,” demikian ungkap Ustadzah Nor Hasanah, pendamping siswa. [am]

Program Studi Sastra Arab mengadakan pelatihan Toafl (Test of Arabic as Foreign Language). Pelatihan ini merupakan salah satu realisasi dari bentuk Tri Darma Perguruan Tinggi, khususnya Pengabdian Kepada Masyarakat. Toafl dipilih sebagai salah satu tema, karena Toafl adalah salah satu jendela yang digunakan untuk melihat perkembangan bahasa Arab kontemporer. Selain itu, Toafl juga digunakan sebagai alat ukur level kemampuan bahasa Arab. Sebagai tutor pelatihan adalah tim Pengabdian Kepada Masyarakat yang terdiri dari Dr. Khabibi Muhammad Luthfi, S.S., M.Hum, Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Abdul Malik, S.S., M.Hum., Dr. Arifuddin, Lc., M.A., dan Afnan Arummi, SHI., MA. Semua tutor ini merupakan dosen di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret.Peserta pelatihan adalah 20 orang yang terdiri dari guru dan tenaga pengajar boarding school SMP Islam Al Hadi. Pelatihan ini akan dilakukan secara hybrid learning. Untuk luring pelatihan bertempat di SMP Islam Al Hadi, di Jalan Raya Solo Tawangmangu Km 9.5 Desa Sapen Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sementara untuk daring melalui aplikasi Zoom. Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan memiliki skor Toafl rerata 475-500. Pelatihan ini sudah dimulai sejak Agustus dan direncanakan berakhir di Oktober 2021. Secara umum pelatihan akan dilakukan dengan dua model siklus, yaitu pretest, pelatihan 1, post test 1, pelatihan 2, dan post test 2. Sampai berita ini diturunkan (27/9), kegiatan ini masih berlangsung dan berada di tahap pelatihan satu. Sumber: infojateng.id

Keterampilan bahasa Arab perlu diajarkan kepada anak sejak dini. Dengan demikian, anak memiliki bekal cukup untuk memahami Al-Quran sebagai kitab suci dan pedoman hidupnya. Keterampilan tersebut dimulai dengan kemampuan baca-tulis bahasa Arab dengan baik. Pengenalan huruf hijaiyah, serta cara membaca dan menulisnya menjadi materi dasar yang harus dikuasai oleh anak. Hal tersebut yang melatarbelakangi kegiatan “Pelatihan Bahasa Arab dan Arab Pegon bagi Anak-anak” yang diselenggarakan Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Panti Asuhan Syifa’ul Qalbi, Desa Pojok RT 02 RW 03, Jumantono, Karanganyar, pada Sabtu (4/9/2021). Pada sesi pertama, kegiatan dilaksanakan di Panti Asuhan Putri. Pada sesi tersebut, anak-anak peserta pelatihan diberikan materi mengenai pengenalan dan pemahaman huruf-huruf Arab. Setelah itu, peserta yang terdiri atas tiga orang siswi SD dan empat orang siswi SMP itu belajar menulis kata, frasa, hingga kalimat sederhana dalam bahasa Arab. Selain itu, mereka juga belajar membuat transliterasi huruf Arab dengan menggunakan aksaran latin. “Mereka belajar merangkai huruf, menulis kata hingga kalimat sederhana, sehingga mereka dapat gambaran jelas mengenai huruf Arab dan mudah berkenalan dengan huruf Arab,” ungkap Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Ph.D., pemateri sekaligus Kaprodi Sastra Arab UNS. Adapun sumber belajar yang digunakan adalah buku Iqra 1 dan Al-Quran. Kegiatan Berkelanjutan Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat yang secara rutin dilaksanakan Prodi Sastra Arab UNS. Sebelum sesi pertama dimulai, Ustadz Rahmat, pengasuh panti asuhan, memberikan arahan dan mengenalkan kondisi panti dan anak-anak asuh. Rahmat menyambut baik kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan. Merespons hal tersebut, tim pengabdian akan menyelenggarakan sesi kedua dengan materi lanjutan. Sesi kedua yang direncakanan pada akhir September juga akan melibatkan peserta panti asuhan putra dan peserta lain dari masyarakat yang masih berada di bawah naungan Panti Asuhan Syifaul Qalbi. Tim pelaksana pengabdian pada kegiatan tersebut adalah Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Ph.D. (ketua), Afnan Arummi, S.Th.I., M.A., Reza Sukma Nugraha, M.Hum., Muhammad Yunus Anis, S.S., M.A., dan Tri Yanti Nurul Hidayati, S.S., M.A. [rsn]

Salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan oleh calon mahasiswa saat memilih jurusan-jurusan kebahasaan adalah apakah dia harus memilih jurusan pendidikan atau sastra murni. Salah satunya adalah jurusan yang berkaitan dengan bahasa Arab, kebingungan yang lumrah terjadi adalah menanyakan: apa perbedaan jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab? Pertanyaan tersebut sebetulnya wajar muncul di benak calon mahasiswa yang baru saja lulus dari Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA), atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal tersebut disebabkan tidak banyak informasi yang mereka peroleh dari pihak sekolah. Bahkan beberapa artikel di internet juga sering kali membingungkan. Namun, pertanyaan apa perbedaan jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab tentu tidak perlu mengganggu minat calon mahasiswa untuk meneruskan pendidikannya di jurusan kebahasaan. Kedua jurusan tersebut sama-sama mempelajari bahasa Arab, tetapi berbeda fokus, profil lulusan, dan porsi pembelajaran bahasa Arabnya. Berikut penjelasannya. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Sebagaimana layaknya jurusan pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab adalah jurusan yang berfokus mencetak mahasiswanya menjadi tenaga pendidik. Sebagai profil lulusan utama, mahasiswa dibekali berbagai ilmu pedagogi, yaitu ilmu mengenai pendidikan dan pengajaran. Mahasiswa dididik menguasai berbagai aspek yang diperlukan dalam pengajaran, seperti metode dan teknik mengajar, cara mendesain kurikulum, psikologi peserta didik, dan beragam hal yang berkaitan dengan proses pengajaran. Pembelajaran bahasa Arab yang diberikan tidak hanya sebagai keterampilan bahasa yang harus dimiliki mahasiswa, namun juga sebagai objek utama yang akan diajarkan mahasiswa kelak kepada peserta didik setelah mereka lulus dan menjadi pendidik. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya dapat berbahasa Arab, tetapi juga harus mampu mengajar bahasa Arab tersebut secara sistematis dalam pembelajaran di kelas. Jurusan Sastra Arab Jurusan Sastra Arab atau biasa disebut sebagai jurusan sastra murni–sama dengan jurusan sejenis lainnya seperti Sastra Inggris dan Indonesia–adalah jurusan yang berfokus pada pembelajaran bahasa Arab secara komprehensif. Artinya, pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab tidak hanya mencakup pada keterampilan berbahasanya, melainkan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan bahasa Arab secara luas, seperti penuturnya dan masyarakat Arab itu sendiri. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab akan difokuskan pada ilmu bahasa (linguistik), sastra, dan budaya Arab. Tujuan pembelajaran yang kompleks tersebut sesuai dengan profil lulusan utama yang dicetak, yaitu menjadi sumber daya manusia (SDM) yang andal di bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan. Pada tataran praktis, contoh SDM tersebut antara lain: penerjemah, interpreter, pegiat literasi, dan diplomat. Bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab tidak hanya diajarkan sebagai keterampilan bahasa yang wajib dimiliki mahasiswanya, namun juga sebagai alat untuk memahami masyarakat Arab sebagai penutur asli, termasuk seni budaya mereka, bahkan kehidupan sosial, politik, dan ekonominya. Mata Kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab Mata kuliah yang diajarkan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab di setiap kampus tentu memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan yang dimaksud adalah sama-sama mengajarkan berbagai keterampilan bahasa Arab yang terdiri atas kemahiran menyimak (mahaarat al-istima’), membaca (mahaarat al-qira`ah), menulis (mahaarat al-kitaabah), dan berbicara (mahaarat al-kalaam) atau percakapan (muchaadatsah). Meskipun disajikan dalam nama mata kuliah yang berbeda, semua perguruan tinggi pasti meletakkan keempat keterampilan bahasa itu sebagai dasar pembelajaran. Persamaan lainnya adalah pada pembelajaran gramatika bahasa Arab (qawaa’id al-lughah). Ilmu paling umum dipelajari adalah Sintaksis Arab (Nahwu) dan Morfologi (Sharaf). Adapun perbedaan mata kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab di berbagai kampus biasanya pada mata kuliah yang menjadi kekhasan kampus tersebut. Hal tersebut untuk mendukung profil lulusan pendukung yang ditawarkan setiap jurusan sehingga bisa jadi berbeda antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lain. Contohnya, di Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS), selain dari mata kuliah wajib yang telah disebut, diajarkan pula beberapa mata kuliah sebagai keterampilan tambahan untuk bekal mahasiswa setelah lulus. Di antaranya: Jurnalistik, Pengantar Hubungan Internasional, Ilmu Perpustakaan, Pengantar Ekonomi Syariah, Multimedia Arab, dan Pengajaran Bahasa Arab. Mata kuliah tambahan tersebut diberikan di Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS), agar mahasiswa memiliki keterampilan tambahan di samping keterampilan wajib yang mencetak mereka sesuai profil lulusan utama, yaitu: peneliti, penerjemah, dan diplomat. Mata kuliah tambahan tersebut dapat dipilih mahasiswa agar mereka memiliki alternatif untuk mengembangkan ilmu dan kariernya kelak setelah lulus. Misalnya, bekerja sebagai wartawan, pustakawan, editor, dan sebagainya. Bahkan, lulusan rogram Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS) juga bisa menjadi tenaga pendidik, seperti guru dan dosen. Perbedaan Mata Kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab Setelah dijelaskan bahwa setiap Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab di berbagai perguruan tinggi memiliki persamaan dan perbedaan dalam menyajikan mata kuliahnya, selanjutnya akan dijelaskan perbedaan mata kuliah yang diajarkan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab. Di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, keterampilan bahasa Arab merupakan mata kuliah wajib. Mata kuliah kebahasaan lainnya yang diajarkan di antaranya Nahwu, Sharaf, Balaghah, Linguistik, dan Sastra. Selain mata kuliah kebahasaan tersebut, mata kuliah wajib lainnya adalah mata kuliah kependidikan, seperti: Metode Pembelajaran Bahasa Arab, Metode Pengajaran Bahasa Arab, Psikologi Pendidikan, Statistika Pendidikan, Desain Pembelajaran, Pengembangan Kurikulum, dan sejenisnya. Adapun di Jurusan Sastra Arab, keterampilan bahasa Arab dan mata kuliah kebahasaan yang telah disebut sebelumnya juga wajib diberikan. Hanya saja, mata kuliah kependidikan tidak diberikan secara spesifik seperti diberikan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Biasanya, mata kuliah kependidikan yang diajarkan adalah mata kuliah Pengajaran Bahasa Arab yang diberikan secara umum sebagai keterampilan tambahan. Sebagai gantinya, di Jurusan Sastra Arab, pembelajaran Linguistik dan Sastra akan dieksplorasi lebih dalam dalam bentuk beberapa mata kuliah. Pembelajaran Linguistik dibagi menjadi beberapa komponen pokok, seperti Fonologi (ilmu tentang bunyi), Morfologi (ilmu tentang bentuk kata), Sintaksis (ilmu tentang susunan kalimat), Semantik (ilmu tentang makna), Pragmatik (ilmu tentang penggunaan bahasa), Sosiolinguistik, dan sebagainya. Adapun pembelajaran Sastra dibagi menjadi beberapa komponen utama, seperti Sejarah Sastra, Teori Sastra, Kritik Sastra, Puisi, Prosa, Drama, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga mata kuliah yang berhubungan dengan kebudayaan. Sebagai contoh, di Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS) terdapat mata kuliah Kebudayaan Timur Tengah, Sistem Politik Timur Tengah, Kajian Lintas Budaya, dan sebagainya. Simpulan Dari penjelasan tersebut, diperoleh simpulan bahwa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab sama-sama mempelajari keterampilan bahasa Arab yang mencakup keterampilan menyimak (mahaarat al-istima’), membaca (mahaarat al-qira`ah), menulis (mahaarat al-kitaabah), dan berbicara

Bahasa Arab sebagai bahasa asing di Indonesia, sudah banyak dipelajari di lembaga-lembaga pendidikan formal dan informal. Kebutuhan akan pembelajaran bahasa Arab yang baik bagi masyarakat Indonesia- yang mayoritas muslim- tidak terlepas dari kebutuhan akan informasi sumber-sumber otentik agama, disamping tujuan-tujuan lainnya. Namun pada kenyataannya, proses pembelajaran bahasa Arab khususnya di tingkat pemula masih belum maksimal, terutama dalam penggunaan kamus. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya peserta didik yang masih kesulitan dan kebingungan dalam mencari arti kata yang terdapat di dalamnya. Kesulitan yang dapat diidentifikasikan adalah kekurangmampuan peserta didik untuk mengklasifikasikan morfem dasar ataupun morfem yang telah mengalami proses afiksasi. Ketepatan dalam menentukan kata dasar (root word) pada kamus-kamus tersebut akan berpengaruh besar pada ketepatan dan kebenaran arti kata yang dicari, dengan demikian pembelajaran bahasa Asing akan berjalan dengan optimal dan maksimal. Mengacu pada permasalahan tersebut, Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema  Pelatihan Pencarian Akar Kata Dalam Kamus Luring dan Daring Arab-Arab dan Arab-Indonesia Melalui Pengenalan Konsep Trilateral dan Quadiliteral Roots Pada Siswa MAN Karanganyar secara daring melalui platform Google Meet. Pengabdian yang dilaksanakan merupakan kegiatan pelatihan dasar cara mencari arti kata dalam kamus. Berdasarkan dari analisis permasalahan yang dirasakan oleh mitra, bahwa sebanyak 83,3 % siswa masih kesulitan dan merasa belum mengetahui cara menggunakan kamus Arab-Indonesia. Oleh karena itu, pengabdian ini memprioritaskan dan mengenalkan kepada mereka cara efektif dan cepat untuk menemukan arti dari sebuah kata bahasa Arab dalam kamus. Pengabdian ini diikuti oleh 36 siswa kelas X MAN Karanganyar dan dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 29 Agustus 2020 pukul 07.00 sampai 08.00 WIB secara daring melalui platform WA forum. Di samping itu, tim pengabdian juga membuat video pelatihan yang dibagikan melalui WAG pelatihan kamus Arab-Indonesia dan Arab-Arab. Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5 September 2020 pada jam yang sama melalui platform google meet. Dari pelatihan ini, para siswa mendapatkan beberapa materi dasar tentang kamus, seperti definisi kamus, beberapa istilah yang digunakan dalam kajian keAraban, fungsi-fungsi kamus, macam-macam kamus, dan dua metode yang sangat mudah dalam menemukan arti kata yaitu pertama mengembalikan semua bentuk kata yang dicari ke bentuk dasarnya. Dalam bahasa Arab, sebagian besar root kata terbentuk dari tiga huruf atau empat huruf saja. Kedua, mengidentifikasi huruf-huruf tambahan (afiks) pada kata dalam bahasa Arab yang terdiri dari س- ا- ل- ت –م –و-ن –ي-ه (dapat disingkat menjadi سالتمونيه).  Namun demikian, hal yang perlu dan penting dalam penerapan metode adalah kesiapan para siswa. Adapun kesiapan yang dimaksud adalah kemauan mereka untuk berlatih secara bertahap dalam penggunaan kamus disertai penguasaan mereka terhadap ilmu-ilmu dasar bahasa Arab beserta kaidah-kaidahnya. Sehingga nantinya, proses pembelajarannya akan berjalan dengan baik dan tujuan utama dari pelatihan ini akan tercapai. [AA]