Department of Arabic Literature, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Sebelas Maret (UNS) is organizing an international seminar on language, literature, and culture under the theme “Exploring Comparative Insights into Arab and Southeast Asian Languages, Literatures, and Cultures”. 🗓️ Date : Monday-Tuesday, May 13-14, 2024 ⏰ Time : 08:00 to 12:00 Western Indonesia Time 🖥️ Media : Online via Zoom Cloud Meeting 📝 Registration Form : https://uns.id/seminarform Participants are encouraged to register through the above link and attend the entire seminar series to receive an e-certificate. Thank you. SEMINAR SCHEDULE Session 1 (May 13, 2024) The Evolution of Palestinian Literature (Prof. Dr. Hassan Abdelallim Abdelgawwad Youssef, Suez Canal University, Egypt) Tok Ku Paluh and His Works: The Scholar and Ruler of Terengganu in the 20th Century (Dr. Mohd. Taufik Arridzo bin Mohd Balwi, Universiti Malaya, Malaysia) Session 2 (May 14, 2024) Cultural Comparisons between Thailand, Indonesia, and the Arab World (Islahuddin, S.S., M.A., Fatoni University, Thailand) Children’s Literature Adaptations in Arab and Indonesian Contexts (Dr. Reza Sukma Nugraha, Universitas Sebelas Maret, Indonesia) For more information, visit https://arab.fib.uns.ac.id

Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan pelatihan penerjemahan teks akademik Indonesia-Arab, Sabtu (1/6/2024). Kegiatan merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diinisasi oleh Grup Riset Bahasa dan Sastra Arab, FIB UNS. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting. Pelatihan yang berlangsung pada 09.00 hingga 12.00 WIB tersebut diikuti oleh 150 peserta dari berbagai kota di Indonesia. Yusuf Haikal, pemateri pelatihan menjelaskan tips dan trik menerjemahkan teks akademik. Peserta yang didominasi oleh penerjemah lepas antusiasi mengikuti kegiatan. “Teks akademik memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan tekni dan metode tertentu dalam menerjemahkannya. Ini berbeda dengan teks-teks lain yang bukan teks akademik,” ujar Yusuf yang juga praktisi penerjemah dan mahasiswa doktoral Universitas Gadjah Mada. Menurut alumni Prodi Sastra Arab UNS yang juga dosen ini, penerjemahan teks akademik tidak bisa disamakan dengan teks-teks lain. Penerjemah harus memiliki kompetensi memadai dalam mengenal genre teks akademik, memahami metode ilmiah, dan memiliki kosa kata ilmiah yang kaya. Pelatihan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang rutin dilaksanakan oleh Prodi Sastra Arab. “Kegiatan ini merupakan lanjutan dari seri pelatihan tahun sebelumnya mengenai kegiatan penerjemahan fiksi. Insya Allah ke depannya pelatihan akan dibuat lebih variatif dari segi tema,” ujar Reza Sukma Nugraha, dosen Sastra Arab sekaligus penanggung jawab kegiatan. Kegiatan diisi penjelasan oleh narasumber dan praktik menerjemahkan. Setelah itu, hasil terjemahan dievaluasi dan ditutup dengan sesi diskusi mengenai persoalan penerjemahan mutakhir. Peserta tampak antusias bertanya dalam sesi tanya jawab. Di akhir kegiatan, ada tiga peserta terbaik yang mendapatkan hadiah lawang dari panitia. [mfn]

Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan lokakarya peninjauan ulang kurikulum, Selasa (30/7). Bertempat di ruang Indraprastha UNS Inn, acara ini dihadiri sekitar 60 peserta. Mereka terdiri atas dosen, mahasiswa, alumi, pemangku kepentingan (stakeholder), dan orang tua mahasiswa Prodi Sastra Arab. Tujuan diadakan lokakarya ini adalah mengevaluasi profil lulusan Prodi Sastra Arab yang diperinci menjadi struktur dan distribusi mata kuliah pada kurikulum 2020-2025. Setelah itu, acara ini juga diharapkan menghasilkan rancangan struktur kurikulum baru 2025-2030. Prof. Dr. Phil. Kamal Yusuf, S.S., M.Hum., hadir sebagai narasumber dalam acara itu. Guru Besar Linguistik Arab UIN Sunan Ampel Surabaya ini menyoroti pentingnya penggunaan teknologi terbaru seperti artificial intelligence (AI) sebagai salah satu dasar penyusunan kurikulum. Alasannya, saat ini mahasiswa sebagai peserta didik didominasi generasi Z (gen-Z) dan sesaat akan diikuti generasi Alpha. “Zaman di mana tenaga mesin bertransformasi menjadi mesin pintar layaknya manusia,” imbuh alumnus Arabistik Oriental Studies Universitat Leipzig Jerman itu. Karena itu, sudah seharusnya kurikulum Prodi Sastra Arab memilik landasan itu. Manifestasi ini bisa dalam bentuk mata kuliah, seperti Linguistik Komputasional, Sastra Digital, dan Digital Humanities. Masukan dari narasumber tersebut juga ditanggapi oleh para peserta. Salah satunya, utusan dari Perpustakaan Radya Pustaka Surakarta. Menurutnya, mahasiswa Sastra Arab UNS yang magang bisa diberi tugas secara spesifik. Untuk kasus di bagian kearsiapan, tambahnya, banyak manuskrip di Solo yang perlu digitalisasi. Tujuannya, supaya naskah tidak rusak dan bisa diakses oleh para akademis untuk kepentingan penelitian atau sekedar informasi pengetahuan. Sementara Dr. Eva Farhah dalam sambutannya berharap kurikulum baru yang sedang diproses ini bisa up to date terhadap segala perubahan. Misalnya, perkembangan sosial, ekonomi, politik, teknologi dan budaya. Kepala Prodi Sastra Arab itu juga menambahkan, intinya kurikulum harus menghasilkan lulusan yang siap bersaing dan adaptif di masa yang akan datang. [hb2]