Dalam rangka menyambut dies natalis ke-10, Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan Seminar Linguistik Korpus. Seminar dengan tema “Korpus Bahasa Arab dalam Kajian Kebahasaan” tersebut dilaksanakan secara virtual melalui media Zoom Cloud Meeting pada Selasa, 12 Januari 2021. Pembicara pada seminar tersebut adalah Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A. (Guru Besar Universitas Gadjah Mada) dan Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.Ag. (Universitas Pendidikan Indonesia). Seminar tersebut adalah bagian dari kegiatan organisasi Korpus Arab yang diinisiasi oleh Ittihad Mudarrisil Lughatil ‘Arabiyah (IMLA) atau Persatuan Pengajar Bahasa Arab Indonesia. Prodi Sastra Arab UNS merupakan salah satu anggota Korpus Arab yang berpartisipasi aktif dalam organisasi yang anggotanya tersebar di berbagai program studi Bahasa dan Sastra Arab di seluruh Indonesia, di antaranya: Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Darussalam Gontor (Unida), dan Pondok Pesantren Tazakka, Jawa Tengah. Seminar diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai kota. Pemaparan materi seminar dapat disimak kembali dalam saluran Youtube resmi Sastra Arab UNS dalam tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=UTQakroUPV4&t=612s. [rsn]
Sastra Arab UNS Ikuti Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2021
Sebagai bentuk kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret mengikuti Kuliah Tamu dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2021. Kegiatan bertema “Recover Together Recover Stronger” tersebut dilangsungkan secara virtual melalui kanal Youtube MoFA Indonesia pada 6/01/2021 pukul 13.00 WIB. Pada kegiatan tersebut, Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M menyampaikan berbagai capaian diplomasi dan upaya-upaya pengembangan kerja sama luar negeri yang dilakukan oleh Kemenlu RI sepanjang tahun 2020 serta agenda prioritas tahun 2021. “Ada Lima prioritas diplomasi Indonesia pada 2021. Pertama, membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional. Kedua, mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan hijau atau pembangunan berkelanjutan. Ketiga, memperkuat sistem perlindungan WNI. Keempat, terus berkontribusi memajukan berbagai isu kawasan dan dunia. Kelima, menjaga kedaulatan dan integritas wilayah RI,” ungkap Menlu. Dr. Eva Farhah, S.S., M.A, ketua Program Studi Sastra Arab FIB UNS, mengatakan, kerja sama antara Prodi Sastra Arab UNS dengan Kemenlu telah terjalin baik. Di antaranya dengan pengiriman mahasiswa Prodi Sastra Arab UNS untuk kegiatan Kuliah Magang Mahasiswa (KMM) ke Kemenlu. “Semoga kegiatan kerja sama dengan kementerian luar negeri ini semakin berkembang dalam berbagai bidang, dimulai dari Kegiatan Magang Mahasiswa, kemudian Kuliah Umum dan kerja sama-kerja sama dalam kegiatan lainnya. Hal ini penting untuk dijalin lebih erat karena Prodi Sastra Arab merupakan salah satu pintu untuk dapat berkiprah, khususnya diranah akademik, untuk mengharumkan nama bangsa. Terima kasih kami sampaikan kepada Kementerian Luar Negeri” ungkapnya. PPTM 2021 juga menghadirkan Adam Malik Awards (AMA). Penghargaan tersebut adalah bentuk apresiasi Kemenlu kepada insan media dan jurnalis nasional yang dinilai aktif dan berkontribusi positif dalam mendidik masyarakat Indonesia. [rsn]
Seminar Linguistik Korpus Bahasa Arab
Dalam rangka menyemarakkan Dies Natalis ke-10, Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, bekerja sama dengan Ittihad Mudarrisil Lughatil ‘Arabiyyah (IMLA) Indonesia menyelenggarakan Seminar Linguistik Korpus: Korpus Bahasa Arab dalam Kajian Kebahasaan dengan pembicara: Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A. (Guru Besar Linguistik Arab, Universitas Gadjah Mada) Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.A. (Guru Besar Bahasa Arab, Universitas Pendidikan Indonesia) Waktu Selasa, 12 Januari 2021 Pukul 10.00 WIB Media Zoom Cloud Meeting (tautan Zoom diinfokan kemudian setelah pendaftaran). Cara Pendaftaran Peserta Silakan daftarkan diri Anda melalui tautan berikut: https://s.id/daftarkorpusUNS Pendaftaran gratis dan peserta akan mendapatkan e-sertifikat. Mari bergabung dan bagikan informasi ini kepada rekan-rekan, kolega, dan para peminat kajian kebahasaan lainnya.
Sosialisasi Urgensi Pencegahan Paham Takfiri oleh Tim Pengabdian Riset Grup Islam dan Budaya FIB UNS
Tim Pengabdian pada Masyarakat riset grup Islam dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta pada hari Selasa, 22 September 2020 telah melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat bertema “ Sosialisasi Urgensi Pencegahan Paham Takfiri ” . Sasaran kegiatan pengabdian adalah siswa siswi sekolah menengah atas yang aktif dan bergerak di dalam organisasi kerohanian Islam (Rohis) SMA N 1 Karanganom Klaten. Kegiatan daring yang diikuti sekitar 50 siswa, guru pembina Rohis dan tim pengabdi dari UNS yang terdiri dari Muhammad Farkhan, Muhammad Rosyid Ridho, Yeni Lutfiyah, Irfan, dan Hasyim merupakan langkah awal dalam pembinaan ideologi agama lewat lembaga pendidikan menengah. Tujuan pengabdian adalah memberikan sosialisasi tentang paham keagamaan, yaitu bagaimana paham-paham keagamaan yang berkembang sekarang ini dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk melakukan aktivitas baik yang positif maupun negatif, selain itu sosialisasi dimaksudkan untuk mengantisipasi dan mencegah masuknya paham-paham yang dirasa akan menganggu ketentraman beragama di tengah masyarakat khususnya di sekolah-sekolah. Alasan pemilihan objek sosialisasi di sekolah adalah karena selama ini paham-paham keagamaan yang dianggap berbahaya seringkali menyusup ke dalam organisasi keagamaan sekolah, khususnya siswa yang dianggap masih remaja di mana usia remaja yang sedang tumbuh semangat ideologi akan mudah untuk diindoktrinasi. biasanya cara kerja kelompok yang berkepentingan di dalam menyebarkan paham yang dianggap berbahaya itu dilakukan lewat upaya mempengaruhi sebagian siswa dengan cara menyusupkan ideologi maupun paham lewat gerakan terselubung melalui media sosial sebagai alat komunikasi dan melakukan pertemuan kajian di luar jam belajar, tempat yang mudah dijangkau adalah di rumah-rumah. Mengapa sosialisasi ini penting dilakukan adalah karena di dalam sejarahnya paham takfiri merupakan salah satu paham yang muncul sebagai ideologi garis keras yang berasal dari pandangan kaum Khawarij, Gerakan kaum Khawarij yang muncul di akhir masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib dengan prinsip-prinsipnya yang radikal inilah kemudian dijadikan contoh sebagai gerakan fundamentalisme klasik dalam sejarah Islam dan juga menandai terbentuknya gejala takfirisme (takfiriyah) dalam Islam. Suatu doktrin yang mengkafirkan sesama muslim yang berbeda dengan mereka, bahkan sampai menghalalkan darahnya. Mulai dari mengkafirkan orang-orang yang tak sepaham (takfir) sampai melakukan pembunuhan terhadap musuh yang tidak seideologi dengannya. Menurut Quraisy Shihab orang-orang Khawarij ini justru bersikap keras terhadap saudara seislam yang bukan dari kelompoknya, sementara terhadap kelompok non muslim justru dihormati karena mereka berpegang pada ajaran bahwa jika ada seorang musyrik meminta perlindungan maka wajib bagi orang muslim untuk melindunginya. Mereka juga memiliki prinsip bahwa siapa yang tidak sama dengan mereka, maka ia adalah musuh. Mereka memaksakan kehendak untuk berprinsip sama dengan mereka, jika tidak mau maka disebut kafir. Prinsip dan pandangan seperti inilah yang dikhawatirkan akan menganggu sikap sosial dan pola keberagamaan di dalam masyarakat kita, di mana masyarakat yang sudah tenang dan tentram dengan cara-caranya menjalankan agamanya tiba-tiba dipengaruhi pemahaman baru yang mengejutkan, ketenangan hidup beragama seketika berubah karena munculnya tuduhan-tuduhan terhadap keluarga, kerabat, tetangga dan saudara-saudaranya sebagai kafir, keliru dalam beragama, sehingga menimbulkan kesenjangan, ketidakenakan dalam hubungan sosial. Harapan dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar siswa-siswi tidak mudah dipengaruhi oleh paham-paham baru, mereka mendapatkan pengetahuan sosial agama secara inklusif, praktis, dan segera tersadarkan akan munculnya jenis-jenis paham keagamaan yang dinilai membahayakan kehidupan sosial keagamaan, selain dari pada itu sosialisasi ini juga ditujukan untuk bisa mempererat hubungan kerjasama dan silaturrahmi baik secara individu maupun kelembagaan, yaitu antara staf tenaga pendidik, guru dan siswa maupun institusi dalam hal ini Universitas Sebelas Maret dengan sekolah, baik di tingkat atas, menengah, maupun dasar. [mfm]
Apa Perbedaan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab?
Salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan oleh calon mahasiswa saat memilih jurusan-jurusan kebahasaan adalah apakah dia harus memilih jurusan pendidikan atau sastra murni. Salah satunya adalah jurusan yang berkaitan dengan bahasa Arab, kebingungan yang lumrah terjadi adalah menanyakan: apa perbedaan jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab? Pertanyaan tersebut sebetulnya wajar muncul di benak calon mahasiswa yang baru saja lulus dari Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA), atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal tersebut disebabkan tidak banyak informasi yang mereka peroleh dari pihak sekolah. Bahkan beberapa artikel di internet juga sering kali membingungkan. Namun, pertanyaan apa perbedaan jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab tentu tidak perlu mengganggu minat calon mahasiswa untuk meneruskan pendidikannya di jurusan kebahasaan. Kedua jurusan tersebut sama-sama mempelajari bahasa Arab, tetapi berbeda fokus, profil lulusan, dan porsi pembelajaran bahasa Arabnya. Berikut penjelasannya. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Sebagaimana layaknya jurusan pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab adalah jurusan yang berfokus mencetak mahasiswanya menjadi tenaga pendidik. Sebagai profil lulusan utama, mahasiswa dibekali berbagai ilmu pedagogi, yaitu ilmu mengenai pendidikan dan pengajaran. Mahasiswa dididik menguasai berbagai aspek yang diperlukan dalam pengajaran, seperti metode dan teknik mengajar, cara mendesain kurikulum, psikologi peserta didik, dan beragam hal yang berkaitan dengan proses pengajaran. Pembelajaran bahasa Arab yang diberikan tidak hanya sebagai keterampilan bahasa yang harus dimiliki mahasiswa, namun juga sebagai objek utama yang akan diajarkan mahasiswa kelak kepada peserta didik setelah mereka lulus dan menjadi pendidik. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya dapat berbahasa Arab, tetapi juga harus mampu mengajar bahasa Arab tersebut secara sistematis dalam pembelajaran di kelas. Jurusan Sastra Arab Jurusan Sastra Arab atau biasa disebut sebagai jurusan sastra murni–sama dengan jurusan sejenis lainnya seperti Sastra Inggris dan Indonesia–adalah jurusan yang berfokus pada pembelajaran bahasa Arab secara komprehensif. Artinya, pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab tidak hanya mencakup pada keterampilan berbahasanya, melainkan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan bahasa Arab secara luas, seperti penuturnya dan masyarakat Arab itu sendiri. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab akan difokuskan pada ilmu bahasa (linguistik), sastra, dan budaya Arab. Tujuan pembelajaran yang kompleks tersebut sesuai dengan profil lulusan utama yang dicetak, yaitu menjadi sumber daya manusia (SDM) yang andal di bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan. Pada tataran praktis, contoh SDM tersebut antara lain: penerjemah, interpreter, pegiat literasi, dan diplomat. Bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab tidak hanya diajarkan sebagai keterampilan bahasa yang wajib dimiliki mahasiswanya, namun juga sebagai alat untuk memahami masyarakat Arab sebagai penutur asli, termasuk seni budaya mereka, bahkan kehidupan sosial, politik, dan ekonominya. Mata Kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab Mata kuliah yang diajarkan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab di setiap kampus tentu memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan yang dimaksud adalah sama-sama mengajarkan berbagai keterampilan bahasa Arab yang terdiri atas kemahiran menyimak (mahaarat al-istima’), membaca (mahaarat al-qira`ah), menulis (mahaarat al-kitaabah), dan berbicara (mahaarat al-kalaam) atau percakapan (muchaadatsah). Meskipun disajikan dalam nama mata kuliah yang berbeda, semua perguruan tinggi pasti meletakkan keempat keterampilan bahasa itu sebagai dasar pembelajaran. Persamaan lainnya adalah pada pembelajaran gramatika bahasa Arab (qawaa’id al-lughah). Ilmu paling umum dipelajari adalah Sintaksis Arab (Nahwu) dan Morfologi (Sharaf). Adapun perbedaan mata kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab di berbagai kampus biasanya pada mata kuliah yang menjadi kekhasan kampus tersebut. Hal tersebut untuk mendukung profil lulusan pendukung yang ditawarkan setiap jurusan sehingga bisa jadi berbeda antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lain. Contohnya, di Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS), selain dari mata kuliah wajib yang telah disebut, diajarkan pula beberapa mata kuliah sebagai keterampilan tambahan untuk bekal mahasiswa setelah lulus. Di antaranya: Jurnalistik, Pengantar Hubungan Internasional, Ilmu Perpustakaan, Pengantar Ekonomi Syariah, Multimedia Arab, dan Pengajaran Bahasa Arab. Mata kuliah tambahan tersebut diberikan di Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS), agar mahasiswa memiliki keterampilan tambahan di samping keterampilan wajib yang mencetak mereka sesuai profil lulusan utama, yaitu: peneliti, penerjemah, dan diplomat. Mata kuliah tambahan tersebut dapat dipilih mahasiswa agar mereka memiliki alternatif untuk mengembangkan ilmu dan kariernya kelak setelah lulus. Misalnya, bekerja sebagai wartawan, pustakawan, editor, dan sebagainya. Bahkan, lulusan rogram Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS) juga bisa menjadi tenaga pendidik, seperti guru dan dosen. Perbedaan Mata Kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab Setelah dijelaskan bahwa setiap Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab di berbagai perguruan tinggi memiliki persamaan dan perbedaan dalam menyajikan mata kuliahnya, selanjutnya akan dijelaskan perbedaan mata kuliah yang diajarkan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab. Di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, keterampilan bahasa Arab merupakan mata kuliah wajib. Mata kuliah kebahasaan lainnya yang diajarkan di antaranya Nahwu, Sharaf, Balaghah, Linguistik, dan Sastra. Selain mata kuliah kebahasaan tersebut, mata kuliah wajib lainnya adalah mata kuliah kependidikan, seperti: Metode Pembelajaran Bahasa Arab, Metode Pengajaran Bahasa Arab, Psikologi Pendidikan, Statistika Pendidikan, Desain Pembelajaran, Pengembangan Kurikulum, dan sejenisnya. Adapun di Jurusan Sastra Arab, keterampilan bahasa Arab dan mata kuliah kebahasaan yang telah disebut sebelumnya juga wajib diberikan. Hanya saja, mata kuliah kependidikan tidak diberikan secara spesifik seperti diberikan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Biasanya, mata kuliah kependidikan yang diajarkan adalah mata kuliah Pengajaran Bahasa Arab yang diberikan secara umum sebagai keterampilan tambahan. Sebagai gantinya, di Jurusan Sastra Arab, pembelajaran Linguistik dan Sastra akan dieksplorasi lebih dalam dalam bentuk beberapa mata kuliah. Pembelajaran Linguistik dibagi menjadi beberapa komponen pokok, seperti Fonologi (ilmu tentang bunyi), Morfologi (ilmu tentang bentuk kata), Sintaksis (ilmu tentang susunan kalimat), Semantik (ilmu tentang makna), Pragmatik (ilmu tentang penggunaan bahasa), Sosiolinguistik, dan sebagainya. Adapun pembelajaran Sastra dibagi menjadi beberapa komponen utama, seperti Sejarah Sastra, Teori Sastra, Kritik Sastra, Puisi, Prosa, Drama, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga mata kuliah yang berhubungan dengan kebudayaan. Sebagai contoh, di Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS) terdapat mata kuliah Kebudayaan Timur Tengah, Sistem Politik Timur Tengah, Kajian Lintas Budaya, dan sebagainya. Simpulan Dari penjelasan tersebut, diperoleh simpulan bahwa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab sama-sama mempelajari keterampilan bahasa Arab yang mencakup keterampilan menyimak (mahaarat al-istima’), membaca (mahaarat al-qira`ah), menulis (mahaarat al-kitaabah), dan berbicara
Sastra Arab UNS Raih Akreditasi “A” dari BAN-PT
Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) berhasil mendapatkan peringkat A dengan nilai 372 pada reakreditas Prodi yang diselenggarakan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hasil tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) BAN-PT Nomor 6114/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2020 yang ditandatangi Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, T. Basaruddin. Adapun sertifikat akreditasi berlaku sejak 30 September 2020 hingga 30 September 2025. Hasil akreditasi diumumkan setelah asesmen lapangan (AL) dilakukan secara daring pada pekan sebelumnya (21-22/9/2022). AL dipimpin oleh dua orang asesor BAN-PT, Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.A. dan Prof. Dr. H. Sugeng Sugiyono, M.A. Hasil akreditasi ini disambut dengan gembira oleh segenap sivitas Prodi Sastra Arab yang meliputi dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, dan stakeholder. Capaian nilai maksimal dalam reakreditasi Prodi ini merupakan komitmen Prodi Sastra Arab UNS untuk senantiasa meningkatkan kualitas dengan memberikan layanan pendidikan terbaik untuk para mahasiswa dan masyarakat Indonesia. [rsn]
Sertifikat Peserta Kuliah Umum dan Pelatihan Metodologi Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab
PENTING Sertifikat peserta khusus mahasiswa baru Prodi Sastra Arab 2020 dapat diambil secara langsung (sertifikat cetak) di Kantor Prodi Sastra Arab saat situasi telah memungkinkan. Adapun untuk peserta lain (kecuali mahasiswa baru Prodi Sastra Arab 2020), berikut diberitahukan bahwa sertifikat Kuliah Umum dan Pelatihan Metodologi Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab yang diselenggarakan oleh Prodi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 17 s.d. 18 September 2020 dapat diunduh pada tautan berikut:
Pelatihan dan Workshop Strategi Membaca Berita Bahasa Arab berbasis Media Masa On-Line
Berita on line menjadi media yang cukup penting akhir-akhir ini. Ketika setiap orang sedang menunggu perkembangan berita perihal covid 19, berita on-line menjadi salah satu tujuan utama. Mengapa demikian ? karena berita on-line kini berada di genggaman. Begitu pula dengan berita berbahasa Arab, kini semakin mudah untuk diakses kapan pun dan dimana pun berada. Dengan demikian akses informasi terkait covid 19 dalam bahasa Arab akan semakin terjangkau. Pengabdian masyarakat ini mengambil tema COVID 19 IN ARABIC NEWS. Tujuan umum dan tujuan khusus yang hendak dicapai dari pengabdian masyarakat ini adalah: secara umum pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk pembangunan manusia dan daya saing bangsa dengan cara mengoptimalkan membaca kreatif bahasa Arab berbasis pengembangan tema dalam teks berita reportase covid 19, dan optimalisasi sistem pembelajaran DARING dalam memberikan panduan membaca berita bahasa Arab terkait covid 19. Acara ini mengambil tema besar yaitu: “Covid 19 in Arabic News”, sebuah “Pelatihan dan Workshop Strategi Membaca Berita Bahasa Arab Berbasis Media Masa On-Line”. Kegiatan ini telah dilakukan secara daring dengan menggunakan platform ZOOM oleh Tim P2M LPPM Research Group (RG) Bahasa dan Sastra Arab, Prodi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Tim ini beranggotakan empat orang dosen prodi Sastra Arab, FIB UNS, yaitu Muhammad Yunus Anis, S.S., M.A., sebagai ketua pengabdian masyarakat, Arifuddin Lc. M.A., Afnan Arummi, SHI., M.A. dan Muhammad Farkhan Mujahidin, S.Ag. M.Ag., sebagai anggota Tim Pengabdian masyarakat dengan dibantu oleh beberapa mahasiswa Prodi Sastra Arab. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermitra dengan MAN 1 Sragen dan SMA 4 Muhammadiyah, Andong, Boyolali. Pada hari Sabtu, 19 September 2020, kegiatan ini dilaksanakan secara daring dengan peserta sejumlah 40 orang yang hadir secara daring melalui platform ZOOM. Untuk peserta guru bahasa Arab dari wilayah Solo Raya dan Jawa Tengah dikoordinasi oleh ibu Haryati, S.S. (guru bahasa Arab di MAN 1 Sragen, dan ibu Rosi Dwi Sovani, S.S (guru bahasa Arab di MIN 2 Pati). Kedua guru bahasa Arab tersebut merupakan alumnus dari Prodi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, yang ikut membantu dalam acara pelatihan ini. Adapun peserta yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dikoordinasi oleh ibu Alistianatin Naimah, S.S (guru bahasa Arab di MTsN 6 Sleman). Di awal acara, Bapak Muhammad Farkhan Mujahidin, S.Ag. M.Ag., menjelaskan dihadapan para peserta Visi dan Misi Prodi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya. Visi besar dari prodi Sastra Arab, FIB, UNS adalah: “Menjadi program studiyang maju, unggul, dan terpercaya di tingkat internasional dalam bidang sastra Arab, linguistik Arab, budaya Arab, dan penerjemahan Arab pada tahun 2030 yang bertumpu pada budaya nasional, terutama nilai-nilai luhur budaya Jawa”. Berlandaskan pada Visi besar prodi Sastra Arab tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk MISI prodi Sastra Arab dalam proses pemberdayaan masyarakat berbasis pengetahuan dan kebudayaan Arab, serta diakui di tingkat internasional. Materi pertama dalam acara Pelatihan bahasa Arab tersebut diisi oleh Bapak Muhammad Yunus Anis, S.S., M.A. Menurut Anis, sebagai ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Program Pengabdian Masyarakat Penugasan Covid 19 tahun 2020 ini menitikberatkan pada kesimpulan bahwa membaca berita menjadi salah satu media yang cukup penting dan strategis dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Dengan membaca berita bahasa Arab, kita dapat mengetahui ragam bahasa jurnalistik bahasa Arab. Membaca berita bahasa Arab juga memiliki peranan yang cukup penting dalam proses memperkaya kosa kata bahasa Arab yang up to date. Materi Kedua disampaikan oleh Bapak Afnan Arummi, SHI. M.A. Arummi menyimpulkan bahwa membaca berita bahasa Arab memiliki relasi yang cukup dekat dengan 4 maharah (ketrampilan) dasar bahasa Arab, yaitu: (1) maharah istima’, (2) maharah kalam, (3) maharah qira’ah, (4) maharah kitabah. Arummi juga menakankan strategi membaca berita bahasa Arab pada mengidentifikasi setiap kata berdasarkan analisis kategori (ism, fi’l, dan harf) dan analisis fungsi (mubtada dan khabar). Materi ketiga sebagai materi pamungkas disampaikan oleh Ustadz Arifuddin, Lc. M.A. Ustadz Arifuddin menekankan bahwa strategi dalam pembacaan berita harus memperhatikan beberapa hal berikut: (1) penggunaan intonasi yang tepat, (2) memperhatikan artikulasi, (3) volume suara yang sesuai, (4) irama atau kecepatan dalam membaca berita, (5) sikap tubuh yang tegap, (6) tatapan mata, (7) sesuai konteks antara berita formal dan berita santai, dan (8) tetap tenang saat ada kesalahan teknis. Apabila pengabdian masyarakat ini dapat dilanjutkan pada tahun selanjutnya maka program pengabdian ini akan diarahkan pada kemampuan menerjemahkan teks berita berbahasa Arab on-line secara tematis, baik terkait politik, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Selain itu, berita bahasa Arab juga dapat dilihat dari berbagai macam kesepadanan, seperti: (1) kesepadanan leksikal, (2) kesepadanan gramatikal, (3) kesepadanan tekstual, (4) kesepadanan pragmatik, dan (5) kesepadanan semiotik. Abstrak dari kegiatan pengabdian masyarakat ini juga sudah diterima untuk dipresentasikan dalam Webinar Nasional Pengabdian Masyarakat dengan tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat di Era New Normal 2020” pada tanggal 8 Oktober 2020 yang diselenggarakan oleh Unit Pengelola Kuliah Kerja Nyata (UPKKN) LPPM UNS. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat respon yang cukup baik dan aktif dari para peserta pengabdian masyarakat. Besar harapan dari para penyelenggara acara dan peserta agar kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat ikut serta dalam mengembangkan kemajuan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, khususnya di era digital ini. [MYA]
Sambut Mahasiswa Baru, Sastra Arab UNS Selenggarakan Pelatihan Metodologi Bahasa, Sastra, dan Budaya Arab
Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan kuliah umum dan pelatihan metodologi bahasa, sastra, dan budaya Arab, Kamis-Jumat (17-18/9/2020). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diisi dibagi menjadi empat sesi yang masing-masing diisi oleh para pakar. Sesi pertama adalah pelatihan metodologi Linguistik Arab yang disi oleh Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A., guru besar Universitas Gadjah Mada. Adapun sesi kedua adalah pelatihan metodologi Penerjemahan Arab diisi oleh guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Ibnu Burdah, M.A. Kedua sesi yang berlangsung Kamis (17/9/20) tersebut ditutup dengan pelatihan metodologi Sastra Arab yang diisi oleh Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. yang juga guru besar Universitas Gadjah Mada. Adapun sesi terakhir berlangsung Jumat (18/9/20) menghadirkan Dr. Yoyo, S.S., M.A., pakar Kajian Timur Tengah dari Universitas Ahmad Dahlan, yang mengisi pelatihan metodologi Budaya Arab. Kegiatan yang merupakan rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tersebut diikuti secara virtual melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting. Meski demikian, kegiatan juga terbuka untuk umum dan diikuti peserta dari luar institusi Sastra Arab. Acara dibuka oleh Prof. Dr. Tri Wiratno, M.A, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Budaya. Pada sambutannya, Prof. Tri mengapresiasi pelaksaaan kuliah umum yang membantu mahasiswa baru mengenali program studi yang dipilihnya, Sastra Arab. “Ini kegiatan yang baik. Semoga dengan kegiatan ini, adek-adek mahasiswa baru bisa lebih mengenal Prodinya lebih baik,” ujar Prof. Tri dalam sambutannya. Pelatihan metodologi bahasa, sastra, dan budaya Arab ini diselenggarakan untuk mengenalkan ruang lingkup pembelajaran di Prodi Sastra Arab bagi mahasiswa baru dan sekaligus menambah wawasan metodologi bahasa, sastra, dan budaya Arab bagi peserta umum lainnya. “Pelatihan ini diselenggarakan agar para mahasiswa baru mendapatkan gambaran bahwa di Sastra Arab UNS, mereka akan belajar masalah-masalah bahasa, penerjemahan, sastra, dan budaya,” ungkap Kepala Prodi Sastra Arab UNS, Dr. Eva Farhah, S.S., M.A. Pembagian empat sesi pelatihan didasarkan pada peminatan yang terdapat di Prodi Sastra Arab, yaitu Linguistik, Sastra, Penerjemahan, dan Kebudayaan Timur Tengah. Peminatan tersebut dapat dipilih mahasiswa saat memasuki semester enam agar pembelajaran lebih terfokus sesuai dengan minat dan kemampuannya. Pembagian peminatan ini juga merupakan salah satu unggulan Prodi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS). Pelatihan metodologi bahasa, sastra, budaya Arab ini dapat disaksikan melalui akun Youtube resmi Prodi Sastra Arab UNS, sedangkan materi pelatihan dapat diunduh melalui tautan berikut. [rsn]
Prodi Sastra Arab Laksanakan Asesmen Lapangan Daring
Dalam rangka reakreditasi Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyelenggarakan asesmen lapangan (AL) secara daring melalui Zoom Cloud Meeting, Senin-Selasa, (21-22/9/2020). AL virtual dilaksanakan sehubungan dengan kondisi pandemi yang tidak memungkinkan pelaksanaan AL secara tatap muka. Asesmen dipimpin dua orang asesor BAN-PT, Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.A. (Universitas Pendidikan Indonesia) dan Prof. Dr. H. Sugeng Sugiyono (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga). Dalam pembukaan AL, Senin (21/9), Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa Prodi Sastra Arab memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya memiliki kerja sama internasional yang baik dan berkelanjutan, pengajaran bahasa Arab berbasis kebudayaan nasional dan lokal Jawa, dan pembelajaran yang terfokus menjadi empat peminatan, yaitu: Linguistik Arab, Sastra Arab, Penerjemahan, dan Kebudayaan Timur Tengah. Prof. Jamal juga merespons positif Angka Efisiensi Edukasi (AEE) Prodi Sastra Arab yang tinggi di atas 70%, bahkan tertinggi di Fakultas Ilmu Budaya. AEE adalah indikator yang menunjukkan angka kelulusan mahasiswa dan penyerapan lulusan oleh dunia kerja. Pelaksanaan AL berjalan baik selama dua hari. Pada penutupan AL, kedua asesor mengapresiasi tim internal Prodi dan Fakultas yang telah mempertanggungjawabkan penyusunan borang dengan baik. “Saya melihat seluruh dosen dan pimpinan fakultas juga universitas hadir. Hal tersebut menunjukkan keseriusan Prodi Sastra Arab dan UNS dalam pelaksanaan AL ini,” ujar Prof. Yayan. Selain itu, Prof. Sugeng pun memuji para dosen Prodi Sastra Arab yang relatif masih muda. “Saya lihat dosen-dosen Sastra Arab UNS masih muda-muda. Bahkan, saya lihat beberapa murid saya. Hal tersebut sangat positif karena para dosen ini yang akan membawa kemajuan untuk Prodi di masa yang akan datang,” ujar Prof. Sugeng menguatkan. Di akhir penutupan AL, Kepala Prodi Sastra Arab, Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Ph.D. mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan AL, baik pimpinan UNS, LPPMP, FIB, para mahasiswa, alumni, pengguna alumni, pemangku kebijakan, dan masyarakat umum. Tidak ada harapan yang lebih besar bagi seluruh civitas akademika, kecuali mendapatkan hasil AL yang maksimal, yaitu akreditasi “A” (unggul). [rsn]