Para peserta lokakarya dan narasumber.

Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan lokakarya peninjauan ulang kurikulum, Selasa (30/7). Bertempat di ruang Indraprastha UNS Inn, acara ini dihadiri sekitar 60 peserta. Mereka terdiri atas dosen, mahasiswa, alumi, pemangku kepentingan (stakeholder), dan orang tua mahasiswa Prodi Sastra Arab.

Tujuan diadakan lokakarya ini adalah mengevaluasi profil lulusan Prodi Sastra Arab yang diperinci menjadi struktur dan distribusi mata kuliah pada kurikulum 2020-2025. Setelah itu, acara ini juga diharapkan menghasilkan rancangan struktur kurikulum baru 2025-2030.

Prof. Dr. Phil. Kamal Yusuf, S.S., M.Hum., hadir sebagai narasumber dalam acara itu. Guru Besar Linguistik Arab UIN Sunan Ampel Surabaya ini menyoroti pentingnya penggunaan teknologi terbaru seperti artificial intelligence (AI) sebagai salah satu dasar penyusunan kurikulum. Alasannya, saat ini mahasiswa sebagai peserta didik didominasi generasi Z (gen-Z) dan sesaat akan diikuti generasi Alpha.

“Zaman di mana tenaga mesin bertransformasi menjadi mesin pintar layaknya manusia,” imbuh alumnus Arabistik Oriental Studies Universitat Leipzig Jerman itu. Karena itu, sudah seharusnya kurikulum Prodi Sastra Arab memilik landasan itu. Manifestasi ini bisa dalam bentuk mata kuliah, seperti Linguistik Komputasional, Sastra Digital, dan Digital Humanities.

Masukan dari narasumber tersebut juga ditanggapi oleh para peserta. Salah satunya, utusan dari Perpustakaan Radya Pustaka Surakarta. Menurutnya, mahasiswa Sastra Arab UNS yang magang bisa diberi tugas secara spesifik. Untuk kasus di bagian kearsiapan, tambahnya, banyak manuskrip di Solo yang perlu digitalisasi. Tujuannya, supaya naskah tidak rusak dan bisa diakses oleh para akademis untuk kepentingan penelitian atau sekedar informasi pengetahuan.

Sementara Dr. Eva Farhah dalam sambutannya berharap kurikulum baru yang sedang diproses ini bisa up to date terhadap segala perubahan. Misalnya, perkembangan sosial, ekonomi, politik, teknologi dan budaya. Kepala Prodi Sastra Arab itu juga menambahkan, intinya kurikulum harus menghasilkan lulusan yang siap bersaing dan adaptif di masa yang akan datang. [hb2]