Dalam kajian sastra kontemporer, diskursus tentang poskolonialisme telah menghadirkan berbagai perspektif yang menarik untuk terus digali dan didiskusikan. Di tengah dinamika global yang semakin kompleks, narasi kolonialisme tidak lagi sekadar dipahami sebagai catatan historis. Ia telah bertransformasi menjadi jejaring kompleks yang masih mewarnai produksi sastra hingga hari ini, memengaruhi cara pandang, identitas, dan ekspresi kultural masyarakat pascakolonial.
Kami mengundang para pengkaji sastra dari berbagai tradisi dan wilayah untuk berkontribusi dalam buku antologi “Membaca Ulang Kolonialisme: Perspektif Lintas Sastra Tentang Penjajah dan Terjajah”. Buku ini dirancang untuk menghadirkan berbagai perspektif tentang bagaimana sastra-sastra nasional—baik dari negara bekas penjajah maupun terjajah—menegosiasikan pengalaman kolonial mereka dalam bentuk-bentuk naratif yang kompleks.
Antologi ini menghadirkan sebuah dialog produktif yang menggali bagaimana sastra dari negara-negara terjajah mengolah trauma kolonial menjadi resistensi kreatif; bagaimana sastra dari negara-negara bekas penjajah bergulat dengan warisan kolonial mereka; serta bagaimana kedua pengalaman yang berbeda ini—menjajah dan dijajah—sama-sama membentuk kompleksitas produksi sastra. Melalui pendekatan lintasbudaya, antologi ini berupaya membangun pemahaman baru tentang dinamika poskolonial dalam sastra.
Kami mengundang artikel yang mengeksplorasi, tetapi tidak terbatas pada, tema-tema berikut:
- Hibriditas dan ambivalensi dalam sastra poskolonial
- Strategi naratif dalam mengolah trauma kolonial
- Transformasi dan negosiasi identitas kultural
- Dialog antara tradisi sastra lokal dan global
- Bentuk-bentuk resistensi dan subversi dalam karya sastra
- Representasi kolonialisme dalam sastra kontemporer
- Memory studies dan sastra poskolonial
- Kajian bandingan sastra poskolonial lintas wilayah
Dengan menggabungkan kerangka teoretis poskolonial dan analisis tekstual, antologi ini diharapkan memperkaya kajian sastra poskolonial sekaligus membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam memahami relasi antara kekuasaan, identitas, dan produksi kultural.
SISTEMATIKA PENULISAN ARTIKEL
- Judul Artikel
- Abstrak (200-300 kata) dan Kata Kunci (3-5 kata)
- Pendahuluan
- Pembahasan (paparan gagasan utama, analisis, diskusi, dapat dibuat sub-subjudul)
- Penutup (Simpulan, refleksi, dan kemungkinan pengembangan gagasan)
- Daftar Pustaka (APA 6th edition, minimal 15 referensi)
KETENTUAN TEKNIS
- Panjang artikel: 6000-8000 kata
- Kertas A4, margin 3 cm
- Font: Times New Roman 12 pt
- Spasi 1,5
CATATAN
- Gaya penulisan esai
- Bahasa ilmiah populer
- Kutipan terintegrasi dalam narasi
- Pengumpulan naskah 3 Januari 2025
- Naskah dikirim melalui surel arab@unit.uns.ac.id