Lulusan Sastra Arab tak melulu harus berkutat dengan dunia akademis atau diplomasi. Ritchi Antonni, pemuda asal Grobogan, Jawa Tengah, sekaligus alumni Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) angkatan 2017, membuktikan bahwa latar belakang bahasa dan budaya bisa menjadi pintu masuk menuju dunia pasar modal dan industri keuangan.
Kisi-Kisi Sejak Kuliah
Semasa kuliah, Ritchi aktif di berbagai organisasi, mulai dari Himpunan Mahasiswa QIS’AR, Lembaga Pers Mahasiswa Kentingan, hingga Teater OASE. Ia juga mengumpulkan pengalaman magang di berbagai instansi prestisius, seperti Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri RI, Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga Litbang Kompas. “Magang di BEI menjadi momen tak terlupakan. Di situ saya sadar bahwa kemampuan analisis informasi dan pemahaman konteks budaya yang saya pelajari dari Sastra Arab justru menjadi nilai tambah,” kenangnya.
Kariernya pun terus menanjak. Ritchi sempat menjadi asisten Business Director di Solo Grace Agency–Manulife Indonesia, administrator di BEI, hingga administrator Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan. Kini ia dikenal sebagai capital market enthusiast yang aktif berbagi pengalaman dan pandangan.
Tantangan Lintas Disiplin
Peralihan dari dunia sastra ke pasar modal tentu penuh tantangan. Ritchi harus beradaptasi cepat dengan istilah teknis keuangan. “Di Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan, saya harus memahami terminologi yang sama sekali baru. Tapi justru tantangan itu melatih saya untuk terus belajar, memperkuat presentasi, dan berkolaborasi dengan orang dari latar belakang berbeda,” katanya.
Menurut Ritchi, beberapa mata kuliah di Sastra Arab justru relevan dengan profesinya sekarang, seperti Kajian Lintas Budaya, Analisis Wacana, Jurnalistik, hingga Pengantar Ekonomi Syariah.
Pesan untuk Generasi Muda
Kepada mahasiswa, khususnya adik tingkat di Sastra Arab, Ritchi berpesan agar berani keluar dari zona nyaman. “Jangan batasi diri pada stereotip. Latar belakang Sastra Arab adalah kekuatan unik. Beranilah mengambil risiko, ikuti magang, volunteer, sertifikasi, dan organisasi. Semua pengalaman itu akan membuka peluang yang tidak pernah kalian bayangkan,” tegasnya. [mya]