CONTACT US

Edit Template

CONTACT US

Edit Template

Kuliah di Sastra Arab, Dalang Muda Ki Zaki Nugrah Ingin Lanjutkan Jejak Dakwah Sunan Kalijaga

Bagi sebagian orang, wayang hanya dilihat sebagai seni pertunjukan. Namun tidak bagi Zaki Nugrah Maulana Syarif (18), mahasiswa Sastra Arab Universitas Sebelas Maret (UNS) yang akrab dipanggil Ki Zaki. Mengikuti jejak Sunan Kalijaga, dalang muda ini melihat wayang sebagai media dakwah yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai keislaman.

Kisah Zaki dengan dunia pewayangan dimulai dari sang nenek. “Dari kecil saya dikenalkan wayang oleh almarhum nenek, meski sebelumnya tak ada keturunan seniman apalagi dalang,” kenangnya. Kecintaannya pada wayang membuat bocah tiga tahun ini rela menempuh jarak jauh hanya untuk menonton pertunjukan.

“Melihat antusiasme saya, orang tua akhirnya memasukkan saya ke sanggar,” ujar pemuda asal Pucang, Bawang, Banjarnegara ini. Setahun berlatih, Zaki mencatatkan namanya sebagai dalang termuda dalam acara pentas apresiasi talenta bocah dari dinas.

Dakwah Melalui Wayang

Konsistensi Zaki dalam dunia pewayangan membuahkan hasil. Saat kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah, ia memberanikan diri mengikuti lomba dalang dan meraih juara 4. Prestasi ini menjadi awal dari sederet pencapaiannya, termasuk juara 2 lomba dalang tingkat Nasional tahun 2019.

“Tahun 2024 saja sudah pentas sekitar 10 kali, bahkan beberapa tawaran harus saya tolak karena kuliah,” ungkap dalang yang baru-baru ini tampil di Pendopo Banjarnegara dalam rangka Hari Wayang Nasional.

Pilihan Zaki melanjutkan studi ke Sastra Arab UNS bukan tanpa alasan. “Saya ingin seperti Sunan Kalijaga, menggunakan wayang sebagai media dakwah,” ujarnya. Dukungan orang tua memperkuat tekadnya.

“Ibunda berpesan agar menjadikan dalang sebagai hobi yang dibayar, bukan profesi utama. Sementara ayah mendukung saya untuk berdakwah seperti Sunan Kalijaga,” jelasnya.

Kreativitas Zaki dalam memadukan ilmu di bangku kuliah dengan seni pewayangan sudah terlihat. Dalam lomba Story Telling di Korwil Banyumas, ia berhasil meraih juara 1 tingkat karesidenan dengan menampilkan suluk berbahasa Arab.

Menjaga Warisan Budaya

Baru-baru ini, Zaki bersama dua dalang remaja lainnya, Ki Tedi dan Ki Ikhsan, menampilkan lakon Babad Wana Marta di Pendopo Banjarnegara. Lakon yang menceritakan berdirinya negara Amarta oleh Pandawa Lima ini sarat dengan nilai-nilai filosofis seperti kesungguhan, tekad, dan perjuangan kebaikan melawan kejahatan.

“Alhamdulillah, senang sekali bisa dapat pengalaman baru,” ujar Zaki yang mengaku baru pertama kali tampil di Pendopo Banjarnegara meski sudah sering pentas di luar provinsi, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di tengah studinya di Sastra Arab UNS, Zaki tetap berkomitmen melestarikan warisan budaya sekaligus menjadikannya media dakwah yang efektif, mengikuti jejak Sunan Kalijaga yang dia idolakan. [adm]

Program Studi Sastra Arab

Fakultas Ilmu Budaya 

Universitas Sebelas Maret (UNS)

Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

Tentang Kami

Tenaga Pengajar

Akreditasi

Tinggal di Solo

Mahasiswa

© 2024 Program Studi Sastra Arab UNS

id_ID