SURAKARTA, SASTRA ARAB UNS — Kitab tasawuf Al-Hikam masih sangat relevan dipelajari di zaman modern, terutama untuk membangun nilai integritas dan upaya pendidikan anti korupsi. Hal ini mengemuka dalam Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Tim Hibah MBKM Riset 1111 Universitas Sebelas Maret (UNS), Sabtu (21/12/2024).
“Al-Hikam artinya jalan, jalan menuju Allah,” jelas Alif Al-Hilal Ahmad, S.S., M.A. dalam seminar yang dihadiri 15 peserta di Ruang M.101 Gedung Mulyanto FIB UNS. Mengutip hikmah pertama dalam kitab Al-Hikam, Hilal menjelaskan, “Di antara tanda-tanda orang yang menggantungkan diri pada amalnya adalah berkurangnya harapan ketika ia terjerumus dalam kegagalan.”
“Ketika seseorang bermaksiat, seketika ia ingat ada yang mengawasinya yaitu Allah, ia akan malu. Dalam keadaan seperti itu, kita diajarkan untuk tidak putus harapan atas ampunan Allah yang lebih luas dari dosa-dosa hamba-Nya,” tambahnya.
Diskusi Interaktif
Seminar yang diikuti mahasiswa dari berbagai program studi ini berlangsung khidmat. Muhammad Izzuddin, mahasiswa D3 DKV UNS, mengajukan pertanyaan tentang cara Al-Hikam menyikapi dan mencegah korupsi.
“Orang tasawuf tidak hanya belajar mengolah zahir (yang tampak) saja, namun juga batin. Ini dalam tingkatan Ihsan, yakin bahwa apapun yang kita lakukan Allah mengawasi kita,” jelas Hilal.
Metode FGD yang Inovatif
Acara dilanjutkan dengan sesi FGD yang membagi peserta dalam lima kelompok. Setiap kelompok mendapat dua kertas berisi kata mutiara Al-Hikam dalam bahasa Arab dan Indonesia yang tidak sesuai, kemudian mencari pasangannya dari kelompok lain.
“Kekeliruan, kelalaian, dan dosa itu dekat dengan manusia. Manusia bukan harus ‘tidak berdosa’, tapi ia harus berusaha menjauhi dosa itu,” papar salah satu kelompok dalam presentasinya.
“Seminar ini membuka wawasan baru karena diikuti berbagai prodi di luar Sastra Arab,” ujar Fadiyah Husnul Ummah, salah satu peserta. Sementara Abdul Aziz M. Ilham berharap kegiatan serupa bisa berlanjut untuk memberi manfaat lebih luas.
Riset yang dibimbing Dr. Muhammad Yunus Anis, S.S., M.A. ini mengkaji “Strategi dan Kualitas Terjemahan Kata Mutiara dalam Kitab Al-Hikam Karya Ibnu Athaillah As-Sakandariy” sebagai upaya pendidikan anti korupsi berbasis kajian kitab keagamaan. Tim peneliti terdiri atas tiga mahasiswa: Ahmad Juhdan Abu Bakr, Arinda Safira, dan Ikfina Izzatul Malikhah. [JUH]