YOGYAKARTA, SASTRA ARAB UNS — Grup riset (research grup) Kebudayaan Timur Tengah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar pelatihan membaca teks Arab gundul di Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Pelatihan empat hari ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami referensi Islam klasik.
“Banyak buku referensi hukum Islam ditulis tanpa harakat atau ‘gundul’. Sayangnya, masih banyak santri di pondok pesantren modern yang kesulitan membacanya meski telah belajar ilmu Nahwu dan Sharaf,” ujar ketua tim pengabdian, Ahmad Jazuli, S.S., M.A., Rabu (6/11/2024).
Permasalahan serupa juga dialami siswa Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta. “Pembelajaran Nahwu dan Sharaf selama ini lebih banyak mengandalkan hafalan dan pemahaman kaidah, tanpa praktik langsung pada teks Arab,” jelasnya.
Empat Hari Intensif
Pelatihan dirancang dengan skema pembelajaran yang sistematis. Hari pertama, siswa dibekali materi pengenalan fungsi ilmu Nahwu dan Sharaf yang dikemas secara menarik, dilanjutkan dengan pretest untuk mengukur pemahaman awal.
“Di hari kedua, kami membimbing siswa berlatih membaca teks Arab gundul dengan benar berdasarkan kaidah Nahwu dan Sharaf. Hari ketiga fokus pada praktik memberi harakat,” paparnya.
Pelatihan ditutup dengan postest dan evaluasi bersama di hari keempat. “Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dibanding pretest. Ini membuktikan metode pembelajaran yang kami terapkan berhasil,” tambahnya.
Pentingnya Praktik Langsung
Menurut tim pengabdi, kunci keberhasilan pelatihan ini terletak pada pendekatan praktis. “Siswa tidak hanya menghafal kaidah, tapi langsung mempraktikkannya pada teks Arab gundul,” jelasnya.
“Kami berharap metode ini bisa menjadi contoh pembelajaran Nahwu dan Sharaf yang efektif dan menarik bagi madrasah-madrasah lain,” tutupnya.
Pelatihan yang diikuti puluhan siswa ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat FIB UNS dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di Indonesia. [JAZ]