Program Studi Sastra Arab mengadakan pelatihan Toafl (Test of Arabic as Foreign Language). Pelatihan ini merupakan salah satu realisasi dari bentuk Tri Darma Perguruan Tinggi, khususnya Pengabdian Kepada Masyarakat. Toafl dipilih sebagai salah satu tema, karena Toafl adalah salah satu jendela yang digunakan untuk melihat perkembangan bahasa Arab kontemporer. Selain itu, Toafl juga digunakan sebagai alat ukur level kemampuan bahasa Arab. Sebagai tutor pelatihan adalah tim Pengabdian Kepada Masyarakat yang terdiri dari Dr. Khabibi Muhammad Luthfi, S.S., M.Hum, Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Abdul Malik, S.S., M.Hum., Dr. Arifuddin, Lc., M.A., dan Afnan Arummi, SHI., MA. Semua tutor ini merupakan dosen di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret.Peserta pelatihan adalah 20 orang yang terdiri dari guru dan tenaga pengajar boarding school SMP Islam Al Hadi. Pelatihan ini akan dilakukan secara hybrid learning. Untuk luring pelatihan bertempat di SMP Islam Al Hadi, di Jalan Raya Solo Tawangmangu Km 9.5 Desa Sapen Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sementara untuk daring melalui aplikasi Zoom. Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan memiliki skor Toafl rerata 475-500. Pelatihan ini sudah dimulai sejak Agustus dan direncanakan berakhir di Oktober 2021. Secara umum pelatihan akan dilakukan dengan dua model siklus, yaitu pretest, pelatihan 1, post test 1, pelatihan 2, dan post test 2. Sampai berita ini diturunkan (27/9), kegiatan ini masih berlangsung dan berada di tahap pelatihan satu. Sumber: infojateng.id
Ajarkan Bahasa Arab Sejak Dini, Sastra Arab UNS Adakan Pelatihan untuk Anak Panti Asuhan
Keterampilan bahasa Arab perlu diajarkan kepada anak sejak dini. Dengan demikian, anak memiliki bekal cukup untuk memahami Al-Quran sebagai kitab suci dan pedoman hidupnya. Keterampilan tersebut dimulai dengan kemampuan baca-tulis bahasa Arab dengan baik. Pengenalan huruf hijaiyah, serta cara membaca dan menulisnya menjadi materi dasar yang harus dikuasai oleh anak. Hal tersebut yang melatarbelakangi kegiatan “Pelatihan Bahasa Arab dan Arab Pegon bagi Anak-anak” yang diselenggarakan Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Panti Asuhan Syifa’ul Qalbi, Desa Pojok RT 02 RW 03, Jumantono, Karanganyar, pada Sabtu (4/9/2021). Pada sesi pertama, kegiatan dilaksanakan di Panti Asuhan Putri. Pada sesi tersebut, anak-anak peserta pelatihan diberikan materi mengenai pengenalan dan pemahaman huruf-huruf Arab. Setelah itu, peserta yang terdiri atas tiga orang siswi SD dan empat orang siswi SMP itu belajar menulis kata, frasa, hingga kalimat sederhana dalam bahasa Arab. Selain itu, mereka juga belajar membuat transliterasi huruf Arab dengan menggunakan aksaran latin. “Mereka belajar merangkai huruf, menulis kata hingga kalimat sederhana, sehingga mereka dapat gambaran jelas mengenai huruf Arab dan mudah berkenalan dengan huruf Arab,” ungkap Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Ph.D., pemateri sekaligus Kaprodi Sastra Arab UNS. Adapun sumber belajar yang digunakan adalah buku Iqra 1 dan Al-Quran. Kegiatan Berkelanjutan Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat yang secara rutin dilaksanakan Prodi Sastra Arab UNS. Sebelum sesi pertama dimulai, Ustadz Rahmat, pengasuh panti asuhan, memberikan arahan dan mengenalkan kondisi panti dan anak-anak asuh. Rahmat menyambut baik kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan. Merespons hal tersebut, tim pengabdian akan menyelenggarakan sesi kedua dengan materi lanjutan. Sesi kedua yang direncakanan pada akhir September juga akan melibatkan peserta panti asuhan putra dan peserta lain dari masyarakat yang masih berada di bawah naungan Panti Asuhan Syifaul Qalbi. Tim pelaksana pengabdian pada kegiatan tersebut adalah Dr. Eva Farhah, S.S., M.A., Ph.D. (ketua), Afnan Arummi, S.Th.I., M.A., Reza Sukma Nugraha, M.Hum., Muhammad Yunus Anis, S.S., M.A., dan Tri Yanti Nurul Hidayati, S.S., M.A. [rsn]
Tingkatkan Keterampilan Bahasa, Prodi Sastra Arab Adakan Pelatihan Penerjemahan untuk Siswa
Keterampilan menerjemahkan adalah satu satu kompetensi yang harus dimiliki pembelajar bahasa asing, termasuk bahasa Arab. Di antaranya adalah siswa-siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Karanganyar yang belajar mata pelajaran bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Demi meningkatkan keterampilan tersebut, Program Studi Sastra Arab menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penerjemahan dan Penyuntingan Hasil Terjemah untuk siswa-siswi MAN 1 Karanganyar. Kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat yang dikoordinasi oleh Riset Grup (RG) Bahasa dan Sastra Arab miliki Prodi. Kegiatan dilaksanakan selama dua kali, Rabu (5/6/2021) dan Sabtu 8/6/2021) melalui Google Classroom. Pada kegiatan tersebut, peserta terdiri atas siswa-siswa kelas X IPA. Reza Sukma Nugraha, M.Hum., dosen Prodi Sastra Arab, mengisi materi pelatihan selama dua pertemuan dengan materi berupa pengayaan keterampilan bahasa Arab pada pertemuan pertama serta praktik penerjemahan dan penyuntingan hasil terjemah pada pertemuan kedua. Para siswa antusias mengikuti pelatihan. “Kami senang saja karena bisa belajar bahasa Arab,” ujar Izlah Nur Fadlila, salah seorang siswi peserta. Antusiasme tersebut didukung dengan adanya kesempatan mendapatkan doorprize bagi peserta terbaik dan teraktif. Pelatihan tersebut merupakan kerja sama Prodi Sastra Arab dan MAN 1 Karanganyar sebagai mitra Pengabdian kepada Masyarakat Prodi yang telah berlangsung sejak 2020. Hal tersebut disambut baik oleh Drs. Suliman, guru bahasa Arab MAN 1 Karanganyar. Ketua RG Bahasa dan Sastra Arab, Dr. Eva Farhah, S.S., M.A. menyatakan, kerja sama tersebut telah berjalan dengan baik sehingga dapat dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan akademik lainnya yang mendukung pembelajaran di MAN 1 Karanganyar. [rsn]
Call for Paper Jurnal CMES
Jurnal Center of Middle Eastern Studies (CMES) Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) mengundang para peneliti, akademisi, praktisi, mahasiswa, dan peminat kajian Timur Tengah untuk mengirimkan artikel ilmiah. Artikel ilmiah merupakan hasil penelitian empiris dan teoretis, studi kasus, ulasan literatur (literature review), resensi buku, atau kerangka teori. Adapun cakupan tema terdiri atas, tetapi tidak terbatas pada, tema-tema kajian Timur Tengah yang melingkupi isu sosial, politik, budaya, sastra, dan linguistik. Artikel dapat ditulis dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, atau bahasa Arab. Jurnal CMES terindeks SINTA, DOAJ, Crossref, dan pengindeks lainnya. Jurnal diterbitkan dua kali dalam setahun, yaitu Juni dan Desember. Bagi yang berminat, dapat mengunggah tulisan beserta template yang disediakan melalui lama resmi Jurnal CMES https://jurnal.uns.ac.id/cmes. [rsn]
Permata Merdeka, Mahasiswa Sastra Arab UNS Bisa Kuliah di Kampus Top Indonesia Lainnya
Saat ini, mahasiswa Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) berkesempatan merasakan berkuliah di perguruan tinggi lain di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Airlangga (UNAIR), dan 39 kampus bergengsi lainnya. Kesempatan tersebut dapat digunakan mahasiwa melalui Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata Merdeka) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia. Permata Merdeka merupakan salah satu program yang mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Melalui Permata Merdeka, mahasiswa Sastra Arab UNS dapat mengikuti beberapa mata kuliah yang diinginkan di 42 perguruan tinggi Indonesia. Mata kuliah yang diambil mulai 3 hingga 12 sks dan dapat dikonversi atau disetarakan dengan MK yang diambil di Sastra Arab UNS. Pendaftaran program dilakukan melalui Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS dengan mengisi form berikut http://bit.ly/PesertaPermataOutbondUNS. Informasi lebih lanjut, mahasiswa dapat menghubungi ketua program studi (Kaprodi) sebagai narahubung program.
Sastra Arab UNS Selenggarakan Seminar Korpus Linguistik Korpus Bahasa Arab
Dalam rangka menyambut dies natalis ke-10, Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan Seminar Linguistik Korpus. Seminar dengan tema “Korpus Bahasa Arab dalam Kajian Kebahasaan” tersebut dilaksanakan secara virtual melalui media Zoom Cloud Meeting pada Selasa, 12 Januari 2021. Pembicara pada seminar tersebut adalah Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A. (Guru Besar Universitas Gadjah Mada) dan Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.Ag. (Universitas Pendidikan Indonesia). Seminar tersebut adalah bagian dari kegiatan organisasi Korpus Arab yang diinisiasi oleh Ittihad Mudarrisil Lughatil ‘Arabiyah (IMLA) atau Persatuan Pengajar Bahasa Arab Indonesia. Prodi Sastra Arab UNS merupakan salah satu anggota Korpus Arab yang berpartisipasi aktif dalam organisasi yang anggotanya tersebar di berbagai program studi Bahasa dan Sastra Arab di seluruh Indonesia, di antaranya: Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Darussalam Gontor (Unida), dan Pondok Pesantren Tazakka, Jawa Tengah. Seminar diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai kota. Pemaparan materi seminar dapat disimak kembali dalam saluran Youtube resmi Sastra Arab UNS dalam tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=UTQakroUPV4&t=612s. [rsn]
Sastra Arab UNS Ikuti Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2021
Sebagai bentuk kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret mengikuti Kuliah Tamu dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2021. Kegiatan bertema “Recover Together Recover Stronger” tersebut dilangsungkan secara virtual melalui kanal Youtube MoFA Indonesia pada 6/01/2021 pukul 13.00 WIB. Pada kegiatan tersebut, Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M menyampaikan berbagai capaian diplomasi dan upaya-upaya pengembangan kerja sama luar negeri yang dilakukan oleh Kemenlu RI sepanjang tahun 2020 serta agenda prioritas tahun 2021. “Ada Lima prioritas diplomasi Indonesia pada 2021. Pertama, membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional. Kedua, mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan hijau atau pembangunan berkelanjutan. Ketiga, memperkuat sistem perlindungan WNI. Keempat, terus berkontribusi memajukan berbagai isu kawasan dan dunia. Kelima, menjaga kedaulatan dan integritas wilayah RI,” ungkap Menlu. Dr. Eva Farhah, S.S., M.A, ketua Program Studi Sastra Arab FIB UNS, mengatakan, kerja sama antara Prodi Sastra Arab UNS dengan Kemenlu telah terjalin baik. Di antaranya dengan pengiriman mahasiswa Prodi Sastra Arab UNS untuk kegiatan Kuliah Magang Mahasiswa (KMM) ke Kemenlu. “Semoga kegiatan kerja sama dengan kementerian luar negeri ini semakin berkembang dalam berbagai bidang, dimulai dari Kegiatan Magang Mahasiswa, kemudian Kuliah Umum dan kerja sama-kerja sama dalam kegiatan lainnya. Hal ini penting untuk dijalin lebih erat karena Prodi Sastra Arab merupakan salah satu pintu untuk dapat berkiprah, khususnya diranah akademik, untuk mengharumkan nama bangsa. Terima kasih kami sampaikan kepada Kementerian Luar Negeri” ungkapnya. PPTM 2021 juga menghadirkan Adam Malik Awards (AMA). Penghargaan tersebut adalah bentuk apresiasi Kemenlu kepada insan media dan jurnalis nasional yang dinilai aktif dan berkontribusi positif dalam mendidik masyarakat Indonesia. [rsn]
Seminar Linguistik Korpus Bahasa Arab
Dalam rangka menyemarakkan Dies Natalis ke-10, Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, bekerja sama dengan Ittihad Mudarrisil Lughatil ‘Arabiyyah (IMLA) Indonesia menyelenggarakan Seminar Linguistik Korpus: Korpus Bahasa Arab dalam Kajian Kebahasaan dengan pembicara: Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A. (Guru Besar Linguistik Arab, Universitas Gadjah Mada) Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.A. (Guru Besar Bahasa Arab, Universitas Pendidikan Indonesia) Waktu Selasa, 12 Januari 2021 Pukul 10.00 WIB Media Zoom Cloud Meeting (tautan Zoom diinfokan kemudian setelah pendaftaran). Cara Pendaftaran Peserta Silakan daftarkan diri Anda melalui tautan berikut: https://s.id/daftarkorpusUNS Pendaftaran gratis dan peserta akan mendapatkan e-sertifikat. Mari bergabung dan bagikan informasi ini kepada rekan-rekan, kolega, dan para peminat kajian kebahasaan lainnya.
Sosialisasi Urgensi Pencegahan Paham Takfiri oleh Tim Pengabdian Riset Grup Islam dan Budaya FIB UNS
Tim Pengabdian pada Masyarakat riset grup Islam dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta pada hari Selasa, 22 September 2020 telah melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat bertema “ Sosialisasi Urgensi Pencegahan Paham Takfiri ” . Sasaran kegiatan pengabdian adalah siswa siswi sekolah menengah atas yang aktif dan bergerak di dalam organisasi kerohanian Islam (Rohis) SMA N 1 Karanganom Klaten. Kegiatan daring yang diikuti sekitar 50 siswa, guru pembina Rohis dan tim pengabdi dari UNS yang terdiri dari Muhammad Farkhan, Muhammad Rosyid Ridho, Yeni Lutfiyah, Irfan, dan Hasyim merupakan langkah awal dalam pembinaan ideologi agama lewat lembaga pendidikan menengah. Tujuan pengabdian adalah memberikan sosialisasi tentang paham keagamaan, yaitu bagaimana paham-paham keagamaan yang berkembang sekarang ini dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk melakukan aktivitas baik yang positif maupun negatif, selain itu sosialisasi dimaksudkan untuk mengantisipasi dan mencegah masuknya paham-paham yang dirasa akan menganggu ketentraman beragama di tengah masyarakat khususnya di sekolah-sekolah. Alasan pemilihan objek sosialisasi di sekolah adalah karena selama ini paham-paham keagamaan yang dianggap berbahaya seringkali menyusup ke dalam organisasi keagamaan sekolah, khususnya siswa yang dianggap masih remaja di mana usia remaja yang sedang tumbuh semangat ideologi akan mudah untuk diindoktrinasi. biasanya cara kerja kelompok yang berkepentingan di dalam menyebarkan paham yang dianggap berbahaya itu dilakukan lewat upaya mempengaruhi sebagian siswa dengan cara menyusupkan ideologi maupun paham lewat gerakan terselubung melalui media sosial sebagai alat komunikasi dan melakukan pertemuan kajian di luar jam belajar, tempat yang mudah dijangkau adalah di rumah-rumah. Mengapa sosialisasi ini penting dilakukan adalah karena di dalam sejarahnya paham takfiri merupakan salah satu paham yang muncul sebagai ideologi garis keras yang berasal dari pandangan kaum Khawarij, Gerakan kaum Khawarij yang muncul di akhir masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib dengan prinsip-prinsipnya yang radikal inilah kemudian dijadikan contoh sebagai gerakan fundamentalisme klasik dalam sejarah Islam dan juga menandai terbentuknya gejala takfirisme (takfiriyah) dalam Islam. Suatu doktrin yang mengkafirkan sesama muslim yang berbeda dengan mereka, bahkan sampai menghalalkan darahnya. Mulai dari mengkafirkan orang-orang yang tak sepaham (takfir) sampai melakukan pembunuhan terhadap musuh yang tidak seideologi dengannya. Menurut Quraisy Shihab orang-orang Khawarij ini justru bersikap keras terhadap saudara seislam yang bukan dari kelompoknya, sementara terhadap kelompok non muslim justru dihormati karena mereka berpegang pada ajaran bahwa jika ada seorang musyrik meminta perlindungan maka wajib bagi orang muslim untuk melindunginya. Mereka juga memiliki prinsip bahwa siapa yang tidak sama dengan mereka, maka ia adalah musuh. Mereka memaksakan kehendak untuk berprinsip sama dengan mereka, jika tidak mau maka disebut kafir. Prinsip dan pandangan seperti inilah yang dikhawatirkan akan menganggu sikap sosial dan pola keberagamaan di dalam masyarakat kita, di mana masyarakat yang sudah tenang dan tentram dengan cara-caranya menjalankan agamanya tiba-tiba dipengaruhi pemahaman baru yang mengejutkan, ketenangan hidup beragama seketika berubah karena munculnya tuduhan-tuduhan terhadap keluarga, kerabat, tetangga dan saudara-saudaranya sebagai kafir, keliru dalam beragama, sehingga menimbulkan kesenjangan, ketidakenakan dalam hubungan sosial. Harapan dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar siswa-siswi tidak mudah dipengaruhi oleh paham-paham baru, mereka mendapatkan pengetahuan sosial agama secara inklusif, praktis, dan segera tersadarkan akan munculnya jenis-jenis paham keagamaan yang dinilai membahayakan kehidupan sosial keagamaan, selain dari pada itu sosialisasi ini juga ditujukan untuk bisa mempererat hubungan kerjasama dan silaturrahmi baik secara individu maupun kelembagaan, yaitu antara staf tenaga pendidik, guru dan siswa maupun institusi dalam hal ini Universitas Sebelas Maret dengan sekolah, baik di tingkat atas, menengah, maupun dasar. [mfm]
Apa Perbedaan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab?
Salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan oleh calon mahasiswa saat memilih jurusan-jurusan kebahasaan adalah apakah dia harus memilih jurusan pendidikan atau sastra murni. Salah satunya adalah jurusan yang berkaitan dengan bahasa Arab, kebingungan yang lumrah terjadi adalah menanyakan: apa perbedaan jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab? Pertanyaan tersebut sebetulnya wajar muncul di benak calon mahasiswa yang baru saja lulus dari Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas (SMA), atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal tersebut disebabkan tidak banyak informasi yang mereka peroleh dari pihak sekolah. Bahkan beberapa artikel di internet juga sering kali membingungkan. Namun, pertanyaan apa perbedaan jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab tentu tidak perlu mengganggu minat calon mahasiswa untuk meneruskan pendidikannya di jurusan kebahasaan. Kedua jurusan tersebut sama-sama mempelajari bahasa Arab, tetapi berbeda fokus, profil lulusan, dan porsi pembelajaran bahasa Arabnya. Berikut penjelasannya. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Sebagaimana layaknya jurusan pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab adalah jurusan yang berfokus mencetak mahasiswanya menjadi tenaga pendidik. Sebagai profil lulusan utama, mahasiswa dibekali berbagai ilmu pedagogi, yaitu ilmu mengenai pendidikan dan pengajaran. Mahasiswa dididik menguasai berbagai aspek yang diperlukan dalam pengajaran, seperti metode dan teknik mengajar, cara mendesain kurikulum, psikologi peserta didik, dan beragam hal yang berkaitan dengan proses pengajaran. Pembelajaran bahasa Arab yang diberikan tidak hanya sebagai keterampilan bahasa yang harus dimiliki mahasiswa, namun juga sebagai objek utama yang akan diajarkan mahasiswa kelak kepada peserta didik setelah mereka lulus dan menjadi pendidik. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya dapat berbahasa Arab, tetapi juga harus mampu mengajar bahasa Arab tersebut secara sistematis dalam pembelajaran di kelas. Jurusan Sastra Arab Jurusan Sastra Arab atau biasa disebut sebagai jurusan sastra murni–sama dengan jurusan sejenis lainnya seperti Sastra Inggris dan Indonesia–adalah jurusan yang berfokus pada pembelajaran bahasa Arab secara komprehensif. Artinya, pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab tidak hanya mencakup pada keterampilan berbahasanya, melainkan pada aspek-aspek yang berkaitan dengan bahasa Arab secara luas, seperti penuturnya dan masyarakat Arab itu sendiri. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab akan difokuskan pada ilmu bahasa (linguistik), sastra, dan budaya Arab. Tujuan pembelajaran yang kompleks tersebut sesuai dengan profil lulusan utama yang dicetak, yaitu menjadi sumber daya manusia (SDM) yang andal di bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan. Pada tataran praktis, contoh SDM tersebut antara lain: penerjemah, interpreter, pegiat literasi, dan diplomat. Bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab tidak hanya diajarkan sebagai keterampilan bahasa yang wajib dimiliki mahasiswanya, namun juga sebagai alat untuk memahami masyarakat Arab sebagai penutur asli, termasuk seni budaya mereka, bahkan kehidupan sosial, politik, dan ekonominya. Mata Kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab Mata kuliah yang diajarkan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab di setiap kampus tentu memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan yang dimaksud adalah sama-sama mengajarkan berbagai keterampilan bahasa Arab yang terdiri atas kemahiran menyimak (mahaarat al-istima’), membaca (mahaarat al-qira`ah), menulis (mahaarat al-kitaabah), dan berbicara (mahaarat al-kalaam) atau percakapan (muchaadatsah). Meskipun disajikan dalam nama mata kuliah yang berbeda, semua perguruan tinggi pasti meletakkan keempat keterampilan bahasa itu sebagai dasar pembelajaran. Persamaan lainnya adalah pada pembelajaran gramatika bahasa Arab (qawaa’id al-lughah). Ilmu paling umum dipelajari adalah Sintaksis Arab (Nahwu) dan Morfologi (Sharaf). Adapun perbedaan mata kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab di berbagai kampus biasanya pada mata kuliah yang menjadi kekhasan kampus tersebut. Hal tersebut untuk mendukung profil lulusan pendukung yang ditawarkan setiap jurusan sehingga bisa jadi berbeda antara satu perguruan tinggi dengan perguruan tinggi lain. Contohnya, di Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS), selain dari mata kuliah wajib yang telah disebut, diajarkan pula beberapa mata kuliah sebagai keterampilan tambahan untuk bekal mahasiswa setelah lulus. Di antaranya: Jurnalistik, Pengantar Hubungan Internasional, Ilmu Perpustakaan, Pengantar Ekonomi Syariah, Multimedia Arab, dan Pengajaran Bahasa Arab. Mata kuliah tambahan tersebut diberikan di Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS), agar mahasiswa memiliki keterampilan tambahan di samping keterampilan wajib yang mencetak mereka sesuai profil lulusan utama, yaitu: peneliti, penerjemah, dan diplomat. Mata kuliah tambahan tersebut dapat dipilih mahasiswa agar mereka memiliki alternatif untuk mengembangkan ilmu dan kariernya kelak setelah lulus. Misalnya, bekerja sebagai wartawan, pustakawan, editor, dan sebagainya. Bahkan, lulusan rogram Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS) juga bisa menjadi tenaga pendidik, seperti guru dan dosen. Perbedaan Mata Kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab Setelah dijelaskan bahwa setiap Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab di berbagai perguruan tinggi memiliki persamaan dan perbedaan dalam menyajikan mata kuliahnya, selanjutnya akan dijelaskan perbedaan mata kuliah yang diajarkan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab. Di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, keterampilan bahasa Arab merupakan mata kuliah wajib. Mata kuliah kebahasaan lainnya yang diajarkan di antaranya Nahwu, Sharaf, Balaghah, Linguistik, dan Sastra. Selain mata kuliah kebahasaan tersebut, mata kuliah wajib lainnya adalah mata kuliah kependidikan, seperti: Metode Pembelajaran Bahasa Arab, Metode Pengajaran Bahasa Arab, Psikologi Pendidikan, Statistika Pendidikan, Desain Pembelajaran, Pengembangan Kurikulum, dan sejenisnya. Adapun di Jurusan Sastra Arab, keterampilan bahasa Arab dan mata kuliah kebahasaan yang telah disebut sebelumnya juga wajib diberikan. Hanya saja, mata kuliah kependidikan tidak diberikan secara spesifik seperti diberikan di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Biasanya, mata kuliah kependidikan yang diajarkan adalah mata kuliah Pengajaran Bahasa Arab yang diberikan secara umum sebagai keterampilan tambahan. Sebagai gantinya, di Jurusan Sastra Arab, pembelajaran Linguistik dan Sastra akan dieksplorasi lebih dalam dalam bentuk beberapa mata kuliah. Pembelajaran Linguistik dibagi menjadi beberapa komponen pokok, seperti Fonologi (ilmu tentang bunyi), Morfologi (ilmu tentang bentuk kata), Sintaksis (ilmu tentang susunan kalimat), Semantik (ilmu tentang makna), Pragmatik (ilmu tentang penggunaan bahasa), Sosiolinguistik, dan sebagainya. Adapun pembelajaran Sastra dibagi menjadi beberapa komponen utama, seperti Sejarah Sastra, Teori Sastra, Kritik Sastra, Puisi, Prosa, Drama, dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga mata kuliah yang berhubungan dengan kebudayaan. Sebagai contoh, di Program Studi Sastra Arab, Universitas Sebelas Maret (UNS) terdapat mata kuliah Kebudayaan Timur Tengah, Sistem Politik Timur Tengah, Kajian Lintas Budaya, dan sebagainya. Simpulan Dari penjelasan tersebut, diperoleh simpulan bahwa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab sama-sama mempelajari keterampilan bahasa Arab yang mencakup keterampilan menyimak (mahaarat al-istima’), membaca (mahaarat al-qira`ah), menulis (mahaarat al-kitaabah), dan berbicara